Ramadan tahun ini masih kita lewati dalam suasana pandemi. Berbagai aktivitas masih dibatasi untuk mengurangi penyebaran virus covid-19. Selama Ramadan, baru 3 kali motor saya keluar pagar, itu pun karena mengantar pesanan produk rumah tangga dan tanaman yang dipesan orang lewat media sosial.Â
Bosan di rumah saja selama Ramadan? Sampai hari ini, saya sih belum. Banyak kegiatan yang bisa saya lakukan di rumah. Bosan dengan aktivitas yang satu, saya bisa ganti dengan aktivitas yang lain. Pokoknya, jangan sampai mati gaya.Â
Inilah beberapa aktivitas yang saya lakukan biar tidak mati gaya selama Ramadan, meskipun di rumah saja.Â
Ikut Webinar
Tadi pagi saya mengikuti kegiatan diskusi daring tentang kelapa sawit. Selain isunya dekat dengan kehidupan saya sehari-hari, saya bisa menambah wawasan dan belajar dari orang-orang yang berpengalaman.Â
Diskusi daring lewat berbagai aplikasi berpotensi menimbulkan kejenuhan, apalagi jika durasinya panjang. Saya hanya mendaftar diskusi daring jika saya benar-benar tertarik dengan materi diskusinya atau narasumbernya. Tadi pagi, saya mengikuti diskusi tersebut selama 2 jam, tanpa beranjak dari depan laptop karena materinya yang menarik buat saya.Â
Mengedit Rekaman Audio
Karena memiliki stok rekaman audio yang banyak, saya membuat klasifikasi rekaman-rekaman tersebut sesuai temanya. Lalu, saya mengedit rekaman-rekaman tersebut menjadi konten audio. Lumayan, saat saya siap dengan podcast saya, saya sudah punya tabungan konten audio.Â
Setelah proses produksi selesai, saya bisa menghapus file-file audio yang benar-benar tidak dibutuhkan lagi, dan bisa mengurangi pemakaian memori di laptop.Â
Merawat Tanaman
Jika telinga sudah tidak nyaman karena headphone yang terpasang 1-2 jam, saya akan beralih ke aktivitas lain. Saya cukup pergi ke halaman belakang, sekadar melihat-lihat tanaman, mencabut gulma yang mulai tumbuh, memindahkan benih yang sudah kuat. Tanpa terasa, 2 jam lebih saya berkutat dengan tanaman-tanaman saya.Â
Hobi berkebun bisa dibilang masih baru buat saya, sepertinya saya termasuk yang ikut-ikutan tren. Tak apalah, selama bermanfaat untuk kesehatan jiwa dan raga, kenapa tidak?Â
Jangankan orang lain seperti kakak saya, saya saja takjub dengan pencapaian saya sendiri dalam hal berkebun ini. Halaman belakang yang sebelumnya lebih banyak semak belukar, sekarang ditumbuhi tanaman yang bisa dikonsumsi seperti rempah-rempah dan sayuran. Saya tidak menyangka, banyak perubahan yang berarti karena hobi ikut-ikutan saya.Â
Sekarang berubah seperti ini,Â
Sudut yang penuh semak itu sekarang berubah seperti ini,
Hobi baru ini juga mendatangkan cuan buat saya, walau hasilnya belum banyak, tapi lumayan untuk menutupi biaya perawatan, pembelian media tanam, dan pembelian bibit tanaman baru. Saat ini, saya sedang tertarik dengan berbagai jenis cabe hias. Meskipun namanya cabe hias, tetap aman dikonsumsi, ada yang pedasnya setara cabe rawit, ada yang pedasnya melebihi cabe rawit.Â
Melihat suasana halaman belakang yang banyak perubahan, kakak saya tak sungkan mengeluarkan biaya untuk mendukung hobi saya ini. "Lumayan, aku nggak perlu beli cabe lagi." Katanya.Â
Memang, halaman belakang ini didominasi dengan berbagai jenis tanaman cabe. Sejak Ramadan, beberapa tanaman cabe mulai berbuah dan ada yang baru mulai berbunga. Melihat mereka tumbuh subur, saya pun semakin semangat memperbanyak tanaman cabe di halaman belakang ini.Â
Memasak
Mencoba berbagai menu baru, menu unik, atau menu favorit bisa membuat saya betah berjam-jam di dapur. Sepanjang Ramadan, belum pernah saya keluar rumah untuk membeli menu berbuka puasa. Saya lebih suka memasak sendiri sesuai porsi yang bisa saya habiskan.Â
Sesekali, suasana memasak menjadi lebih seru ketika keponakan saya ikut membantu.Â
Bertahun-tahun berlanggganan koran membuat tumpukan koran saya mulai mengganggu kapasitas ruangan. Biasanya, saya menggunting dulu artikel yang menarik dan menyimpannya di dalam kotak. Saat mood saya sedang baik, saya mulai mengkliping kumpulan artikel koran yang sudah saya gunting.Â
Kalau sudah bosan mengkliping koran, saya membaca kembali artikel-artikel koran yang sudah saya kliping tersebut. Kalau sudah dikliping, rasanya seperti membaca buku.Â
Kalau sudah bosan membaca kliping, sayang bisa beralih dengan membaca buku-buku koleksi saya.Â
Nah, meski di rumah saja selama Ramadan, tidak ada alasan untuk mati gaya, kan?Â
Elvidayanty Darkasih, Jambi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H