Konten daur ulang plastik, serba-serbi berkebun, tutorial decoupage dan resep masakan adalah konten yang paling sering saya tonton di aplikasi ini.Â
Hobi baru saya, yaitu berkebun, menuntut saya belajar lebih banyak. Beberapa kali saya gagal, beberapa tanaman yang tumbuh subur tiba-tiba mati.Â
Instagram adalah media sosial yang mungkin bisa dibilang baru saya lirik. Video yang ditampilkan di media Instagram lebih menarik.Â
Lewat Instagram, saya membagikan artikel yang tulis di Kompasiana. Saya juga suka menganggit foto produk yang saya beli dari seorang teman danbanyu mempromosikan produk tersebut.Â
Anchor
Aplikasi ini cocok untuk saya yang biasa membuat konten dalam format audio. Selain bisa mendengarkan konten audio yang menarik bagi saya. Saya juga sedang belajar menjadi podcaster.Â
Alat yang dibutuhkan untuk membuat konten audio di aplikasi cukup sederhana. Dengan modal telepon genggam, mikrofon, dan aplikasi editing audio, kita sudah bisa memproduksi konten.Â
Aplikasi ini juga menjawab kerinduan saya saat memproduksi konten untuk pustaka audio sebuah lembaga. Saya bisa membuat konten sesuai keinginan saya tanpa aturan dan batasan yang rumit.Â
Selain itu, saya punya ribuan file audio yang menurut saya sangat berharga. Terutama saat saya masih bekerja untuk komunitas Suku Orang Rimba di Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD). Rekaman-rekaman tentang adat budaya Orang Rimba, suasana hutan dan suara satwa, menguasai 80 persen kapasitas memori laptop saya. Rekaman-rekaman tersebut bisa saya olah menjadi konten audio yang menarik, lalu dibagikan di aplikasi anchor. Saya membayangkan, memiliki channel sendiri di anchor, serasa punya radio sendiri.Â
Gim Ludo