Mohon tunggu...
Elvidayanty Darkasih
Elvidayanty Darkasih Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja lepas

Email : elvi.jambi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Orang Rimba, "Merdeka Itu, Ketika Hutan Tetap Terjaga"

17 Agustus 2020   14:15 Diperbarui: 17 Agustus 2020   14:12 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak Rimba mengumpulkan buah sawit yang lepas dari tandannya. (Foto : Sepinta)

"Kalau hutan hancur, kami Orang Rimba bisa mati. Sejak jaman nenek puyang, sejak kecil, kami sudah di rimba." Induk Ngretek, (40-an tahun) perempuan rimba dari wilayah Kedundung Muda berharap pemerintah menjaga kawasan hutan yang menjadi tempat hidup Orang Rimba. 

Bagi Meluring, (25 tahun) Orang Rimba dari wilayah yang sama mengungkapkan, hutan yang terjaga dan stok makanan yang tersedia di dalam hutan, sudah cukup membuat Orang Rimba merasakan kemerdekaan. Itulah sebabnya Orang Rimba meminta pemerintah serius membantu Orang Rimba menjaga hutan yang menjadi tempat tinggal Orang Rimba. Hutan, tidak hanya menjadi tempat tinggal bagi Orang Rimba, namun juga tempat segala adat budaya suku Orang Rimba bisa dipertahankan. 

Sering kita mendengar konflik antara Orang Rimba dengan orang luar atau dengan perusahaan karena Orang Rimba kehilangan hutannya, hutannya berubah fungsi menjadi kebun sawit, lahan transmigrasi, atau perkebunan skala besar yang dikuasai perusahaan. 

"Kami lahir di sini, kami dibesarkan di sini, ari-ari kami ditanam di sini. Tidak bisa kami jauh-jauh dari tempat ini. Karena ini adalah tanah tumpah darah kami." Ucap Meriyau terisak. "Itu sebabnya, walaupun hutan itu sudah jadi kebun sawit seperti ini, kami tetap bertahan di sini." 

Hutan yang berubah fungsi menjadi perkebunan sawit, menghilangkan sumber makanan bagi Orang Rimba. Saat terdesak, Orang Rimba yang kehilangan hutannya dan menumpang tinggal di kebun-kebun sawit masyarakat atau perusahaan terpaksa memakan biji sawit yang direbus. 

Itu sebabnya, saat dikunjungi Presiden Joko Widodo tahun 2015 silam, Orang-orang Rimba ini menolak dibuatkan rumah. Mereka hanya menginginkan lahan untuk kehidupan mereka. 

Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-75 dirayakan sebagian Orang Rimba di halaman kantor lapangan KKI Warsi. Beberapa perlombaan diselenggarakan KKI Warsi untuk semua usia Orang Rimba. 

Ada lomba membuat kerajinan dari bambu, lomba sepak bola dengan terong, lomba makan kerupuk, lomba balap karung, dan lomba lainnya. Suasana cukup meriah, lebih dari 100 Orang Rimba berpartisipasi dalam kegiatan ini. 

Orang Rimba mengikuti lomba sepak bola dengan terong. (Foto : Khairil Anwar/dok. KKI Warsi)
Orang Rimba mengikuti lomba sepak bola dengan terong. (Foto : Khairil Anwar/dok. KKI Warsi)

75 tahun Indonesia merdeka, semoga konflik Orang Rimba dengan orang luar mereda, tidak ada lagi Orang Rimba yang kehilangan nyawa sia-sia karena konflik yang terus berulang. Semoga, Orang Rimba yang tinggal di dalam hutan tetap terjaga hutannya. Dan yang kehilangan hutannya, mendapat jalan keluar yang adil dari pemerintah. 

Dirgahayu Republik Indonesia! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun