Mohon tunggu...
Elvi Anita Afandi
Elvi Anita Afandi Mohon Tunggu... Lainnya - FAIRNESS LOVER

Maka berlomba-lombalah dalam kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meniti Titian Spiritual, Ketika "Pelantikan" Haji Dilaksanakan di Arafah

13 Juni 2024   13:10 Diperbarui: 16 Juni 2024   07:58 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu suasana dalam tenda wukuf di Arafah  musim haji tahun 2023.  Sumber: Maklumatnews.com

Kami sudah berihram dan melaksanakan salat sunah ihram, niat ihram haji dari hotel masing-masing pagi itu.

Dari Hotel Al Taqwa Royal Tower, Misfalah, Makkah, aku dan rombongan menuju Arafah untuk menghadiri dan menjadi peserta pelantikan haji oleh Allah Swt. Kata Nabi Saw., "Al hajju 'Araafah." Haji adalah Arafah. Tanpa hadir di Arafah maka seseorang yang datang, dari manapun jauhnya, tidaklah dinyatakan sebagai haji.

Karena itulah, jemaah yang sedang opname di rumah sakitpun, akan tetap dibawa ke Arafah dengan ambulan dan perlengkapannya untuk disafariwukufkan beberapa saat dan  dilantik menjadi haji. Setelahnya kemudian segera dikembalikan ke rumah sakit.

Arafah terletak sekitar 22 km di sebelah Tenggara Masjidilharam, meliputi area seluas sekitar 10,5 km pesegi, dimana terdapat rambu-rambu di sepanjang jalan yang menandai batas-batas Arafah. Di sinilah para jamaah haji berkumpul, berhenti sejenak. Wukuf di Arafah. Wukuf artinya berhenti atau berdiam diri. Berdiam diri untuk merenung, bertafakkur dimulai dari setelah matahari tergelincir (ba'da zawal) 9 Zulhijah sampai dengan terbit fajar 10 Zulhijah. Namun wukuf dinilai tetap sah meski dilaksanakan sesaat selama dalam rentang waktu tersebut.

"Haji adalah (wukuf di) Arafah. Siapa yang datang (di Arafah) pada hari Nahar malam sebelum fajar terbit, dia terhitung melakukan wukuf." (HR Tirmidzi, Ahmad, Abu Daud, Nasa'i dan Ibnu Majah).

Wukuf di Arafah menjadi rukun haji mutlak yang artinya jika tidak dilakukan maka haji seseorang tidak sah. Karenanya, wukuf harus dijalankan terlepas bagaimanapun kondisi jemaah.

"Setiap bagian tanah Arafah adalah sah untuk wukuf."

Di Arafah-lah turun ayat yang menurut sebagian ulama adalah ayat terakhir. "Pada hari ini telah Kusempurnakan agamamu, dan telah Kucukupkan nikmatKu kepadamu dan telah Kuridhai Islam sebagai agama bagimu." (QS. Almaidah: 3).

Salah satu suasana dalam tenda wukuf di Arafah  musim haji tahun 2019.  Sumber: Dokpri.
Salah satu suasana dalam tenda wukuf di Arafah  musim haji tahun 2019.  Sumber: Dokpri.

Tempat ini dinamakan Arafah karena Adam dan Hawa bertemu dan saling mengenal kembali. Begitu diceitakan dalam buku Sejarah Makkah. Ta'aruf seakar kata dengan Arafah. Ada juga pendapat ahli yang mengatakan Malaikat Jibril mengajarkan kepada Ibrahim tentang manasik haji. Jibril bertanya kepada Ibrahim, "Sudah mengertikah kamu?" Jawab Ibrahim "'Araftu." (ya, aku sudah mengerti). Sedang Ibnu Abbas berpendapat, dinamakan Arafah karena disanalah manusia mengakui, ya'tarifu, dosa dan kesalahan-kesalahannya.

Wukuf di Padang Arafah merupakan usaha untuk merenungkan hakikat penciptaan alam semesta, mengevaluasi perbuatan yang telah dilakukan, dan menjadikan tempat tersebut sebagai tempat penghisaban (perhitungan).

Selama perjalanan menuju Arafah, jemaah selalu diingatkan oleh para petugas untuk menghindari hal-hal yang dilarang saat berihram. Larangan mencabut pepohonan, membunuh binatang, dan mengucapkan hal-hal yang tidak bermanfaat, termasuk rafats (melakukan hal-hal yang berkaitan dengan syahwat), fusuq (berbuat dosa) dan jidal (saling berbantah-bantahan), tidak menggunakan wewangian dan seterusnya. Jamaahpun selalu dibimbing untuk mengucapkan talbiyah dan senantiasa menjaga akhlak dalam berhaji.

Salah satu suasana dalam tenda wukuf di Arafah  musim haji tahun 2023.  Sumber: Maklumatnews.com
Salah satu suasana dalam tenda wukuf di Arafah  musim haji tahun 2023.  Sumber: Maklumatnews.com

Sepanjang perjalanan menuju Arafah yang ramai dan merayap bus-busnya, beberapa kali aku merinding, penuh haru, adakalanya menyembunyikan air mata. Tak percaya bahwa prosesi wukuf di Arafah bersama lebih dari 2 juta kaum muslimin dari seluruh penjuru dunia, dengan berbagai latar ras, budaya, warna kulit akan aku jalani, mengingat masa lalu yang hidup dengan ekonomi pas-pasan dan dosa-dosa yang menggunung. Betapa rahmat Allah Swt sungguh tak berbatas.

Begitu kami sampai di Arafah, kami diminta istirahat di kemah-kemah yang telah disiapkan.  Di kemah-kemah inilah kami memulai dengan mendengarkan khutbah wukuf kemudian shalat zuhur dan asar dijamak taqdim, dimana shalat asar dilakukan satu rangkaian pada waktu shalat zuhur. Kemudian dilanjutkan dengan membaca doa-doa dan dzikir yang menyentuh hati, berhenti memikirkan dunia.

Bismillahiraahmanirrahim.

Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad wa ali sayyidina Muhammad. 

Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, la Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, la memiliki segala kerajaan dan segala pujian, di tangan-Nyalah segala kebaikan dan la Mahakuasa atas segala sesuatu.

Ya Allah, untuk-Mu segala puji seperti pujian yang kami ucapkan kepada-Mu dan lebih baik daripada pujian yang kami ucapkan untuk-Mu. Ya Allah, hanya untuk-Mu shalat, ibadah, hidup, dan mati hamba. Hanya kepada-Mu tempat kembali hamba dan hanya untuk-Mu, wahai Tuhanku, segala warisan hamba. Ya Allah, sungguh hamba memohon perlindungan kepada-Mu dari siksa kubur, bisikan nafsu, dan tercerai-berainya perkara. Ya Allah, hamba memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan tiupan angin. 

Ya Allah, Wahai Yang Menyaksikan setiap rintihan,

Wahai tumpuan setiap pengaduan,

Wahai Yang Mengetahui semua rahasia,

Wahai Akhir segala keperluan,

Wahai Yang Memulai dengan semua kenikmatan pada semua hambaNya,

Wahai Yang Mulia ampunanNya,

Wahai Yang baik MaghfirahNya,

Wahai Yang Maha Dermawan,

Wahai Yang dari-Nya tidak tersebunyi kegelapan malam,

Wahai Yang Yang di sisiNya gelap menjadi Cahaya,

Aku memohon kepada-Mu dengan wajah-Mu Yang Mulia, 

yang bila Kau tampakkan pada gunung maka maka ia akan hancur dan Musa-pun jatuh tersungkur ......

Wahai Yang Menjaga setiap yang terasing,

Wahai Yang Menghibur setiap yang sendirian,

Wahai Yang Menguatkan setiap yang lemah,

Wahai Yang Menolong setiap yang teraniaya,

Wahai Yang Memberi rejeki setiap yang mendapat halangan,

Wahai Yang Menghiburlah setiap yang terhempas,

Wahai Yang Menemani setiap musafir,

Wahai Yang menjaga setiap muqimin,

Wahai yang Mengampuni setiap kesalahan...

Ampunilah aku dari segala kesalahan,

Kasihanilah aku dari kefakiran,

Jagalah aku dari kereasingan, 

Hiburlah aku dari kesendirian,

Kuatkan aku dari kelemahan,

Tolonglah aku dari segala aniaya,

Jauhkan dariku setiap akibat buruk dari makhluk-makhluk-Mu,

Jadikan urusanku kebahagiaan, jalan keluar dan kemudahan bagiku, 

Tanamkan ke dalam  dadaku keyakinan kepada-Mu,

Sehingga aku tidak berharap kepada selain-Mu,

Wahai Yang Maha pengasih dan Penyayang...

Untaian doa mengalir seiring dengan air mata dari jutaan mulut dan nurani. Arafah, sungguh sangat disayangkan jika masih memikirkan urusan-urusan dunia Kalaupun kelak kita mempunyai uang, belum tentu bisa berada di tempat ini lagi.

Hingga masuk waktu Maghrib awal 10 Zulhijjah, kami baru diarahkan dan dibimbing ke Muzdalifah untuk menginap/mabit sejenak, sambil mengumpulkan batu-batu kecil untuk melempar jumrah di Mina...

Tahun ini, Mahkamah Agung Arab Saudi menetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada 16 Juni 2024. Itu artinya sehari lebih cepat dari Idul Adha Indonesia. "Hari Arafah pada hari Sabtu, 15 Juni 2024, sedangkan Ahad, 16 Juni akan menjadi hari pertama Idul Adha," begitu bunyi pernyataan Mahkamah Agung Arab Saudi.

Anda mungkin tidak dilantik Allah Swt. di Arafah sebagai haji. Tapi  Anda dan saya jika bersedia, akan sering dilantik Allah Swt. sebagai hambaNya yang shalihin, selagi terus meniti titian spiritual kebajikan. Wallahu a'lam.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun