Setiap tahun, bulan suci Ramadan datang membawa keberkahan. salah satu bentuk keberkahan adalah peluang yang lebih besar untuk merajut hubungan yang lebih dekat dengan anggota keluarga.Â
Moment buka puasa dan sahur bersama secara alami menjadi tertib dilakukan, begitu juga kebiasaan shalat berjamaah di rumah, atau bareng-bareng pergi ke masjid dan terutama membaca Alquran. Sungguh indah jika kebiasaan ini bisa berlanjut setelah Ramadan.
Bagi banyak orang tua, moment ini bukan hanya tentang berpuasa dan beribadah, tetapi juga merupakan kesempatan emas untuk membentuk kebiasaan membaca Alquran pada anak-anak.Â
Dalam kegembiraan dan keramaian Ramadan, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung di mana anak-anak dapat tumbuh dengan cinta dan kecintaan terhadap kitab suci-nya. Harapan besarnya kedisiplinan membaca dan berinteraksi lebih dalam dengan Alquran dapat dilanjutkan pasca Ramadan.
Namun, membangun kebiasaan membaca Alquran pada anak-anak tidak selalu mudah. Tantangan datang dalam bentuk perhatian yang terbagi antara aktivitas sehari-hari, godaan teknologi modern, dan kurangnya kesempatan kontrol yang memadai dari orang tua. Itulah sebabnya, memanfaatkan momen Ramadan dengan bijak dapat menjadi strategi yang sangat efektif.Â
Dengan suasana yang penuh berkah dan semangat ibadah yang menyala, anak-anak dapat lebih mudah terinspirasi dan termotivasi untuk mendekati Alquran dengan keinginan yang tulus.
Membangun kebiasaan membaca Alquran pada anak-anak membutuhkan pendekatan yang terencana dan konsisten. Ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk membantu membangun kebiasaan tersebut:
1. Contoh dari Orang Tua
- Anak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat, dalam hal ini apa yang dilakukan oleh orang tua atau anggota keluarga lainnya. Jadi, sebagai orang tua, Anda tidak semata memberikan motivasi dan kontrol, namun dalam waktu yang sama juga harus menjadi contoh yang baik dengan membaca Alquran secara teratur di hadapan mereka.
2. Waktu yang Disepakati
- Tetapkan waktu khusus setiap hari untuk membaca Alquran bersama-sama. Ini bisa dilakukan setelah shalat atau sebelum tidur, tergantung pada jadwal keluarga Anda atau kesepakatan bersama putera-puteri Anda.
3. Rencanakan Pembacaan yang Teratur
- Tentukan target pembacaan harian atau mingguan yang sesuai dengan usia dan tingkat pemahaman anak Anda. Mulailah dengan pembacaan yang tidak terlalu panjang agar tidak membuat anak menjadi bosan atau stres. Sebisa mungkin lalukan dengan menyenangkan, agar mereka tidak merasa ini adalah beban, terlebih semacam hukuman. Jangan sekali-kali menghukum anak-anak atas kesalahannya dengan membaca Alquran dengan perintah yang kasar. Ini akan meciptakan memori yang tidak baik berkaitan dengan interaksinya dengan Alquran.
4. Pemahaman yang Ditingkatkan
- Diskusikan makna dan pesan dari ayat-ayat yang dibaca bersama-sama. Ini akan membantu anak-anak untuk lebih memahami apa yang mereka baca dan membuat pengalaman membaca Alquran lebih bermakna bagi mereka. Hubungan Andapun semakin dekat dan mereka semakin terbuka dengan orang tuanya.
5. Rekompensasi yang Positif
- Berikan pujian dan penghargaan kepada anak-anak setiap kali mereka mencapai target pembacaan mereka. Ini dapat berupa pujian verbal atau hadiah kecil yang memotivasi mereka untuk terus melanjutkan kebiasaan membaca Alquran.
6. Variasi dalam Pendekatan
- Gunakan berbagai metode untuk membuat pembacaan Alquran menarik bagi anak-anak. Ini bisa meliputi mendengarkan rekaman bacaan Alquran dari pembaca yang terkenal atau menggunakan buku cerita yang berbasis pada kisah-kisah Alquran.
7. Konsistensi/Istiqomah
- Salah satu kunci keberhasilan dalam membangun kebiasaan adalah konsistensi. Pastikan untuk menjaga kegiatan ini sebagai bagian rutin dalam kehidupan sehari-hari anak-anak Anda.
8. Doa Bersama
- Ajarkan anak-anak untuk berdoa sebelum dan setelah membaca Alquran. Ini membantu mereka menyadari pentingnya spiritualitas dalam pembacaan mereka.
9. Keterlibatan dalam Kelompok Studi/Belajar
- Ajak anak-anak Anda untuk bergabung dengan kelompok studi Alquran atau menghadiri kelas tajwid di masjid/mushalla setempat. Interaksi sosial ini dapat meningkatkan minat mereka dalam membaca Alquran.
10. Konsultasi dengan Orang Lain
- Tanyakan kepada guru agama atau orang tua lainnya tentang strategi yang mereka gunakan untuk membantu anak-anak mereka membaca Alquran secara teratur. Berbagi pengalaman dan mendapatkan masukan dari orang lain dapat memberikan inspirasi dan ide baru untuk membantu anak-anak Anda.
Dengan kesabaran, konsistensi, dan dukungan yang tepat, saya dan Anda insyaAllah dapat membantu anak-anak membangun kebiasaan membaca Alquran yang kuat dan berkelanjutan. Wallahu a'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H