Mohon tunggu...
Elvi Anita Afandi
Elvi Anita Afandi Mohon Tunggu... Lainnya - FAIRNESS LOVER

Maka berlomba-lombalah dalam kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengapa Enggan Meringankan Pekerjaan "Pembantu" Rumah Tangga Anda?

25 Maret 2024   05:00 Diperbarui: 28 Maret 2024   02:17 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah kelam pekerja rumah tangga. Merdeka.com

Jika aku tanya pada kawan-kawan apa saja pekerjaan pembantu mereka? Jawabnya ya bantu-bantu pekerjaan rumah, apapun dan sepertinya... kapanpun...

Tentu mempekerjaan seseorang yang mengurus urusan rumah tangga itu tidak salah, selama manusiawi, jika pekerjaan terlampau banyak atau memberatkan, sudah selayaknya berbagi pekerjaan dengan memperhatikan jam kerja dan hak beristirahat yang cukup.

Kisah kelam pekerja rumah tangga. Merdeka.com
Kisah kelam pekerja rumah tangga. Merdeka.com

Oh iya, sebenarnya aku tidak tahu pasti perbedaan yang dari istilah pembantu, ART atau PRT. Tapi konon secara umum, Pekerja Rumah Tangga (PRT) biasanya merujuk pada pekerja yang tinggal di rumah majikan, sementara Asisten Rumah Tangga (ART) merupakan pekerja yang tidak tinggal di rumah majikan, mereka datang pagi pulang siang atau sore hari, sedang pembantu rumah tangga sering digunakan sebagai istilah umum untuk kedua jenis tadi (asisten dan pekerja rumah tangga).

Mereka yang secara umum disebut pembantu itu, tidak memiliki pilihan lain. Biasanya mereka memiliki tingkat pendidikan yang rendah dan dari kalangan keluarga yang secara ekonomi kurang mampu.

Dalam UU No.13 tahun Pasal 1 angka 3 jelas menempatkan pembantu rumah tangga masuk dalam kategori sebagai pekerja/buruh perseorangan, yang berada dalam rumah tangga untuk melaksanakan pekerjaan kerumahtanggaan dengan menerima upah dan/atau imbalan dalam bentuk lain. Bisa dikategorikan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih.

Tarif gaji mereka sebenarnya juga tidak jelas. Bahkan adakalanya mereka benar-benar menawarkan diri dan bersedia digaji berapapun, yang peting ada pekerjaan yang menghasilakn uang sekalipun jauh daari cukup.

Maklum, sudah sangat terdesak, sementara disisi lain mereka tidak memiliki pilihan, tidak memiliki keahlian dan keterampilan tertentu kecuali mengurus pekerjaan rumah tangga.

ART pagi-sore dengan tugas lengkap tanpa merawat anak biasanya digaji dengan kisaran Rp 500 ribu - Rp 1,5 juta per bulan. Tarif tersebut bisa berbeda-beda tergantung daerah, kesepakatan atau keadaaan.

Sementara itu, untuk PRT yang menginap di rumah biasanya sekitar Rp 1,5 - 2,5 juta per bulan, sama, juga tergantung daerah, keadaan atau kesepakatan bersama.

ilustrasi PRT super sibuk. Sumber NTT 1
ilustrasi PRT super sibuk. Sumber NTT 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun