Mohon tunggu...
Elvi Anita Afandi
Elvi Anita Afandi Mohon Tunggu... Lainnya - FAIRNESS LOVER

Maka berlomba-lombalah dalam kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Atasi Selera yang Merepotkan Saat Sahur dan Berbuka, Strategi Praktis: Tips dan Nilai Kesadaran

20 Maret 2024   07:37 Diperbarui: 20 Maret 2024   07:41 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makanan rumahan. Lins Cake

Sementara di luar sana banyak orang yang berpuasa,  boro-boro memilih menu, pertanyaan nanti  bisa berbuka puasa dan sahur apa tidak? dengan apa? biayanya dari mana? Pertanyaan itu saja kadang belum terjawab. Di luar sana masih banyak mereka keluarga yang berbuka hanya sanggup menyediakan air putih, tanpa makanan takjil pembuka, langsung makan nasi dengan lauk seadanya. Makan belum tentu bisa sepuasnya, harus disisihkan ala kadarnya untuk sahur nanti. Bahkan kadang sahur hanya dengan air  putih. 

Mungkin keluarga kita tidak sedramatis itu. Segala keadaan harus disyukuri, dengan mengajarkan sikap tetap fleksibel, tidak setiap selera dan keinginan diperturutkan. Rasa syukur akan menepis dan mengelola banyaknya keinginan. Fokus pada kebutuhan dasar dan prinsip efisiensi waktu, tenaga dan biaya. Hindari membuang-buang bahan makanan atau membeli barang yang tidak diperlukan. 

Menyedekahkan kelebihan yang kita miliki, jauh lebih mulia dan bermanfaat bagi orang lain terlebih bagi diri sendiri. Ini juga akan mengedukasi anak-anak berlatih empati. Ada dampak dunia, ada dampak  akhirat. Hal ini dapat dilakukan dengan pendekatan komunikasi yang bijaksana dan mengedepankan empati.

Semua itu akan jauh lebih efektif jika pendekatannya bukan semata komunikasi informasi, tetapi dengan keteladan. Kesederhanaan yang melekat pada orang tua, sikap dermawan yang dilihat para anggota keluarga, akan memberi pengaruh positif dalam alam bawah sadar mereka, sehingga menjadi nilai dan karakter hidup.

Dengan menerapkan strategi-strategi ini, Anda dapat mengelola bukan saja variasi selera makan dalam keluarga, atau efisiensi dan keseimbangan waktu serta biaya selama bulan Ramadan, lebih dari itu yang terpenting, nilai-nilai moral dan spiritualitas juga tertanam.

Selamat mencoba, semoga ibadah Ramadhan saya dan Anda jauh lebih baik dari tahun lalu. Aamiin. Wallahu a'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun