Mohon tunggu...
Elvi Anita Afandi
Elvi Anita Afandi Mohon Tunggu... Lainnya - FAIRNESS LOVER

Maka berlomba-lombalah dalam kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Kompleksitas Enam Faktor yang Memengaruhi Pemilu Berjalan Damai

14 Februari 2024   14:27 Diperbarui: 15 Februari 2024   08:47 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: TPS 15 Gadog Megamendung, aman. (Foto: Koleksi pribadi)

Pemilu merupakan salah satu momen penting dalam demokrasi di mana warga negara secara langsung atau tidak langsung memilih wakil-wakil mereka dalam pemerintahan. 

Namun, proses pemilu tidak selalu berjalan mulus, ketegangan bahkan kerusuhan sering kali mengiringi pemilu di berbagai negara.

Pemilu yang damai adalah fondasi utama bagi stabilitas politik dan perkembangan demokrasi dalam suatu negara. 

Ketika pemilu berjalan damai, itu mencerminkan partisipasi yang bebas, adil, dan terbuka dari warga negara, serta meningkatkan kepercayaan terhadap institusi-institusi yang demokratis.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilu berjalan damai sifatnya tentu sangat kompleks dan dapat melibatkan banyak aspek,  seperti aspek politik, sosial, ekonomi, budaya, pertahanan keamanan dan institusional. 

Faktor ini seharusnya secara sungguh-sungguh didalami dan diwujudkan oleh semua elemen; penyelenggara, peserta pemilu yang terlibat kontestasi, masyarakat pemilih termasuk semua aparatur negara (ASN, TNI, POLRI dan perangkat desa), tokoh masyarakat dan tokoh agama yang terlibat secara langsung ataupun tidak langsung dengan Pemilu jauh sebelum, saat berlangsung, dan setelah  berlangsungnya Pemilu.

Beberapa referensi dari para ahli memberikan arahan terkait faktor apa saja yang dapat mempengaruhi berlangsungnya pemilu yang damai,  di antaranya: Kepemimpinan politik yang stabil, Partisipasi politik yang inklusif, Pendidikan politik yang baik dan kesadaran publik, Sistem elektoral yang adil dan transparan dan Media yang independen dan bertanggung jawab dan Penegakan hukum yang kuat.

Ilustrasi: TPS 15 Gadog Megamendung, aman. (Foto: Koleksi pribadi)
Ilustrasi: TPS 15 Gadog Megamendung, aman. (Foto: Koleksi pribadi)
1. Kepemimpinan Politik yang Stabil: Kepemimpinan politik yang stabil dan efektif dapat memainkan peran kunci dalam mempromosikan kedamaian dalam proses pemilihan. 

Kepemimpinan yang mampu menangani konflik dan memfasilitasi dialog antar pihak dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pemilu yang damai.

2. Partisipasi Politik yang Inklusif : Partisipasi politik yang inklusif Memastikan partisipasi politik yang inklusif bagi semua kelompok dalam masyarakat, termasuk minoritas dan kelompok yang terpinggirkan, dapat mengurangi potensi konflik selama pemilu.

3. Pendidikan Politik  dan Kesadaran Politik: Pendidikan politik yang baik dan kesadaran publik tentang hak dan tanggung jawab mereka dalam proses demokratisasi dapat mengurangi manipulasi politik dan kekerasan selama pemilu.

4. Sistem Elektoral yang Adil dan Transparan: Sistem elektoral yang adil dan transparan dapat meningkatkan kepercayaan publik pada proses pemilihan, mengurangi ketegangan politik, dan meminimalkan konflik.

5. Media yang Independen dan Bertanggung Jawab : Media yang independen dan bertanggung jawab dapat memainkan peran penting dalam memastikan informasi yang akurat dan seimbang disampaikan kepada publik selama pemilu.

6.  Penegakan Hukum yang Efektif dan Independen: Penegakan hukum yang efektif dan independen penting untuk mencegah pelanggaran hukum, termasuk intimidasi pemilih, penipuan pemilu, dan kekerasan politik

Penting untuk diperhatikan bahwa faktor-faktor ini seringkali saling terkait dan pengaruhnya dapat berubah tergantung pada konteks politik dan sosial setempat. Wallahu a'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun