Mohon tunggu...
Elvi Anita Afandi
Elvi Anita Afandi Mohon Tunggu... Lainnya - FAIRNESS LOVER

Maka berlomba-lombalah dalam kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sukses Tidak Sama dengan Bahagia

23 Agustus 2023   15:50 Diperbarui: 23 Agustus 2023   15:58 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sukses berasal dari Bahasa Latin successus, dari bentuk past participle succedere, mengikuti dari dekat atau menyusul, atau datang sesudahnya.  Sukses adalah sesuatu yang datang setelah kita melakukan usaha tertentu.

Banyak sekali yang memberikan definisi pada kata "sukses" dan "bahagia", bahkan bisa dikatakan bergantung pada sudut pandang masing-masing, begitu juga ciri-ciri atau karakteristik dari kata "sukses" dan "bahagia".

Menurut KBBI kata "sukses" diartikan sebagai berhasil dan beruntung. Selain itu, KBBI juga menyebutkan bahwa arti sukses adalah ketika orang lain ingin mencapai dan mempelajari kondisi tersebut.

The American Heritage Dictionary of the English Language menyebutkan makna sukses berikut ini:

1. mencapai sesuatu yang diinginkan, direncanakan;

2. mencapai kemakmuran atau kemashuran: a. Sukses dihitung paling manis oleh mereka yang tidak pernah sukses (Emily Dickinson), b. Tingkat perolehan tersebut;

3. orang yang sukses

4. (kuno) hasil atau akibat.

Sukses berkaitan dengan suatu hasil dari suatu usaha, atau akibat suatu upaya untuk meraih apa yang diinginkan. Karena itu indikator sukses boleh jadi berbeda tergantung capaian apa yang diinginkan. Misal ibu rumah tangga mengiinginkan tambahan penghasilan untuk menghidupi keluarganya, olahragawan ingin mendapatkan medali, artis ingin mempertahankan popularitasnya. Guru ingin mencerdaskan bangsa, walaupun ia menyembunyikan keinginannya untuk mendapatkan gaji tetap. Jemaah Majelis Taklim ingin meningkatkan iman, walaupun ia menyembunyikan keinginan lain seperti untuk menghibur diri.

Seseorang dapat merasa bahagia bila keinginannya tercapai. Sebab bahagia adalah "mendapatkan apa yang diinginkan, sehingga dengan mudah kita menyamakan bahagia dengan sukses.

Jika kita ingin bahagia maka kita harus sukses, jika ingin sukses harus berjuang keras. No gain without pain. Sehinnga sukses lebih dekat dengan perjuangan dari pada kenikmatan.

Ironinya sukses bisa bertolak belakang, euforia dan disforia. Ketika trophi Award diserahkan atau medali dikalungkan, kesenangan yang luar biasa hadir. Namun  tak lama, kecemasan, kesedihan, kegundahan dan kekhawatiran menghantui. Disforia. Seringkali sukses malah menghancurkan kehidupan normal. Kita mengorbankan hal-hal indah dalam kehidupan: hubungan pertemanan, persahabatan, kekeluargaan, kasih sayang dan keimanan untuk mencari sukses dan mempertahankan sukses.

Kematian mereka yang tajir melintir menyisakan misteri bagi dunia, karena mereka bisa membeli semua dari kekayaannya, harta dengan jumlah di luar nalar, tapi kenapa harus mengakhiri hidup? Uang dikumpulkan dengan kerja keras sama sekali tidak membawa kebahagiaan berarti dalam hidupnya.

Profesi sebagai selebriti maupun pekerja seni bisa menjadi salah satu contoh ironi. Mereka bisa saja dikerumuni oleh banyak orang, mulai dari pegawai, asisten/pengawal pribadi, hingga fans yang membludak tapi tetap merasa sendirian dan kesepian.

Sebut saja kasus bunuh diri Chester Bennington dan Chris Cornell. Kedua pemusik tersohor ini dikabarkan sudah sejak lama berjibaku dengan gangguan mental. Chester Bennington diketahui berjuang dengan depresi, sementara Chris Cornell mengidap gangguan kecemasan.

Atau miliarder Hollywood meninggalkan kekayaan sebanyak USD 590 juta atau setara dengan Rp 8,2 triliun. Dia  adalah Steve Bing, pendiri Shangri-La Entertainment yang sukses. Steve Bing memilih mengakhiri hidupnya karena mengalami depresi berat sebagai dampak tidak bisa berhubungan dengan banyak orang saat lockdown. Ia melompat dari lantai 27 apartemen miliknya.

Orang-orang sukses acapkali terus dibombardir dengan permintaan dan harapan orang lain untuk meningkatkan kualitas karyanya atau harus menjadi lebih baik lagi. Mereka terus disorot, mereka harus terus unggul, merasa bersalah jika bersantai-santai, mereka harus terus berkarya dan berinovasi. Orang-orang sukses acapkali harus sepenuhnya mencurahkan segalanya untuk kesuksesan. Kaya secara materi, miskin secara rohani.

Mereka manusia yang merangkumkan hidupnya dengan kalimat, "Too busy to love, too tired to care". Orang-orang yang terlalu bersemangat untuk sukses, sampai tak memiliki waktu lagi untuk mencintai keluarganya, bahkan memberikan kebahagiaan untuk dirinya sendiri.

Maka agama mengajarkan meraih kebahagiaan dengan prinsip: "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi" (QS. Al Qashshash ayat 77).

Imam Ibnu Katsir  menyebutkan dalam kitab tafsirnya tentang QS. Al Qashshash ayat 77 , "Gunakanlah yang telah Allah anugerahkan untukmu dari harta dan nikmat yang besar untuk taat pada Rabbmu dan membuat dirimu semakin dekat pada Allah dengan berbagai macam ketaatan. Dengan ini semua, engkau dapat menggapai pahala di kehidupan akhirat." Itulah kebahgiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun