Mohon tunggu...
Elvi Anita Afandi
Elvi Anita Afandi Mohon Tunggu... Lainnya - FAIRNESS LOVER

Maka berlomba-lombalah dalam kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Samudera Kesabaran

27 Agustus 2022   18:24 Diperbarui: 27 Agustus 2022   18:32 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jualan online. Mama sudah lama wafat, ayah meninggal beberapa hari sebelum kejadian yang menewaskan anak-anak." Kini aku benar-benar tidak ingin bertanya lagi. Aku tidak ingin mendengar kisah yang lebih menyedihkan. Air matanya Kembali titik. Ku rangkul dan kuusap-usap sebelah pundaknya. Beberapa pasang mata mulai memperhatikan kami.

Sesaat lagi dia turun di stasiun Manggarai.  "Bagaimana Mbak bisa mengatasi ini semua dengan begitu sabar, sendirian. Mbak tidak seperti orang dengan beban yang berat?" tanyaku.

Dia menjawab lirih, "Kedatangan kematian itu tidak bisa saya ikhtiari. Siapa saja yang merenungkan perbedaan antara sabar dan tidak , ia akan tahu betapa jauhnya kedua dunia itu. Pahala kesabaran itu kemuliaan, sedangkan pahala ketidaksabaran tidak ada sama sekali."

Sebuah negative life event atau musibah dihadapi dengan begitu ringan, bahkan mengesankan bahagia. Musibah itu obyektif, sedang kebahagiaan sama dengan penderitaan bersifat subyektif, seseorang bisa memilihnya.

(@elviaa -- 27082022, buatmu yang dalam samudera kesabaran)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun