LK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah
Nama Mahasiswa     : ELVA SULASTRI, S.Pd
Asal Institusi        : SDN 15 Sidang Tangah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.     Â
Petunjuk: Setelah mengeksplorasi penyebab-penyebab masalah, langkah selanjutnya adalah menentukan akar penyebab masalah yang paling mendekati konteks yang dihadapi guru di kelas/sekolahnya. Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda dalam penentuan akar penyebab masalah:
- Berkonsultasi dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat dan pakar/pihak terkait:
Diskusikan temuan Anda mengenai penyebab masalah
Bagikan informasi tentang penyebab masalah yang telah Anda identifikasi dan jelaskan konteks spesifik yang Anda hadapi.
Tanyakan pendapat, saran, dan rekomendasi mereka dalam menentukan akar penyebab masalah yang paling relevan.
Analisis dan Pertimbangan:
Tinjau kembali data dan informasi yang telah Anda kumpulkan selama eksplorasi penyebab masalah.
Pertimbangkan konteks kelas/sekolah yang Anda hadapi dan evaluasi akar penyebab masalah yang paling relevan untuk situasi tersebut.
Identifikasi akar penyebab masalah yang memiliki dampak signifikan terhadap hasil pembelajaran atau tantangan yang dihadapi oleh guru dalam tugas sehari-hari.
Penentuan Masalah dan Akar Penyebab:
Pilih minimal 2 (dua) masalah yang paling sesuai dengan tugas keseharian guru.
Jelaskan akar penyebab dari setiap masalah yang dipilih secara rinci.
Tinjau kembali penelitian dan analisis Anda untuk memastikan akar penyebab tersebut relevan dan memiliki potensi untuk diatasi.
Pastikan untuk mencatat informasi yang diperoleh dalam lembar kerja dan gunakan sebagai panduan dalam langkah-langkah berikutnya untuk menemukan solusi bagi masalah yang telah diidentifikasi
NO
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Akar Penyebab Masalah
Analisis Akar Penyebab Masalah (data pendukung)
Masalah terpilih yang akan diselesaikan
1.
- Guru tidak menjalin komunikasi secara intensif dengan siswa dan orang tua siswa
- Pembelajaran yang tidak melibatkan orang tua secara berkala secara berkala dan komukasi yang kurang lancar antara guru dan orang tua
- Orang tua menyerahkan sepenuhnya urusan pendidikan anaknya kesekolah
- Tidak adanya kolaborasi antara guru dan orang tua terkait pembelajaran siswa disekolah.
- Kesibukan orang tua sehingga tidak dapat memperhatikan perkembangan anaknya.
- Guru belum menyiapkan wadah untuk informasi
- Kesibukan orang tua sehingga tidak dapat memperhatikn perkembangan anaknya
Komunikasi antara siswa dan orang tua siswa belum intensif.
2.
Pemahaman/pemanfaatan model-model pembelajaran inovatif.
- Pemahaman guru masih rendah.
- Sarana dan prasarana tidak memadai
- Guru belum mendapatkan pelatihan terkait inovasi pembelajaran
- Pemahaman guru mengenai model pembelajaran masih rendah.
- Waktu untuk menyiapkan pembelajaran inovatif membutuhkan persiapan lebih banyak.
- Guru lebih sering menggunakan metode ceramah
- Kurangnya pelatihan terkait pemanfaatan model-model pembelajaran inovatif sehingga banyak guru yang kurang memahami sistematika model-model pembelajaran inovatiif.
Penguasaan guru dalam pemanfaatan  model-model inovatif.
3.
Guru belum maksimal memanfaatkan teknologi/TIK dalam pembelajaran.
- Tidak adanya wawasan dalam pemanfaatan teknologi/TIK
- Keengganan guru untuk berinovasi dengan teknologi.
- Belum cukup waktu untuk menyiapkan.
- Tidak adanya sarana TIK, guru tidak memiliki pengetahuan tentang TIK.
- Guru belum pernah mengikuti pelatihan
- Guru tidak kreatif.
- Guru tidak mau mengikuti perkembangan teknologi dalam pembelajaran
Optimalisasi teknologi dan informasi bagi guru
4.
Masalah motivasi belajar siswa masih  rendah.
- Suasana sekitar yang tidak kondusif.
- Adanya pengaruh lain seperti kesehatan, psikologis dan lain-lain.
- Lebih sering bermain dari pada belajar.
- Sarana dan prasarana tidak memadai.
- Tidak adanya dorongan keluarga membuat motivasi belajar anak menjadi menurun.
- Kondisi lingkungan siswa mempengaruhi motivasi belajar, selain itu juga dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal terkait dengan kondisi kesehatan terutama panca indera, serta kondisi jasmani dan rohani. Sedangkan faktor eksternal berkenaan dengan hubungan siswa dengan guru, teman sebaya, dan tetangga.
Motivasi dan kemampuan setiap siswa berbeda-beda.
