Panduan Penyusunan Laporan Best Practice dengan Menggunakan Metode STAR
Nama        : Elva Sulastri, S.Pd
Instansi       : SDN 15 Sidang Tangah
Situasi
Peran saya di SD Negeri 15 Sidang Tangah Kecamatan Matur adalah sebagai guru kelas IV. Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah rendahnya motivasi belajar peserta didik dalam materi pembelajaran Matematika tentang Bangun Datar. Hal ini terlihat dari peserta didik tidak aktif dalam bertanya di kelas, peserta didik tidak mencatat materi yang telah disampaikan, peserta didik sering mengobrol disela guru memberikan pembelajaran, dan peserta didik mengerjakan pelajaran lain saat guru mengajar. Sehingga mengakibatkan hasil evaluasi belajar peserta didik menunjukkan beberapa orang kurang memahami tentang materi bangun datar. Setelah diindentifikasi ternyata masalahtersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya cara dan metode mengajar guru yang monoton.
Praktik ini penting untuk dibagikan karena permasalahan mungkin terjadi tidak hanya di kelas IV saja sehingga bisa dijadikan referensi untuk guru yang memiliki masalah yang serupa. Laporan best practice ini juga diharapkan dapat memotivasi guru lain agar dapat menerapkan model pembelajaran inovatif.
Tantangan
Menerapkan model pembelajaran inovatif di dalam pembelajaran agar tercapai tujuan untuk memecahkan masalah tentang materi bangun datar yaitu:
- Peserta didik dapat mengetahui tentang berbagai bangun datar dan karakteristiknya sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif.
- Peserta didik dapat mencontohkan bentuk dari bangun datar segi banyak beraturan dan segi banyak tidak beraturan.
- Melalui pemaparan video dan alat peraga, peserta didik mampu menentukan bangun datar segi banyak beraturan dan tidak beraturan.
- Peserta didik dapat memberikan sekurangnya 2 contoh bangun datar.
Aksi
Untuk itu kegiatan PPG ini mendorong guru untu melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami materi bangun datar segi banyak beraturan dan tidak beraturan dengan benar.
- Upaya yang dapat dilakukan menggunakan strategi dan model pembelajaran yang menarik perhatian peserta didik. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan peserta didik adalah model Project Based Learning (PJBL) atau pembelajaran berbasis proyek berbantuan alat peraga dan video pembelajaran. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) memiliki keunggulan dalam proyek tersebut yaitu siswa akan mampu bekerja baik secara individu maupun kelompok, dengan melakukan rencana, mengorganisasi, dan membuat suatu tugas yang akan dikerjakan, serta bagaimana, informasi akan dikumpulkan dan dipresentasikan. Hal tersebut merupakan cara untuk mengembangkan kemampuan siswa memahami soal cerita melalui Project Based Learning. Guru juga perlu berinovasi dalam membuat media TPAK yang inovatif seperti video pembelajaran sendiri, power point interaktif untuk menampilkan konsep pembelajaran yang mudah untuk dipahammi oleh siswa seperti dengan menyisipkan gambar dan video sesuai materi.
- Metode pembelajaran PjBL langsung ditunjukan untuk membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah (Purwanti&Supriyono, 2018). Sesuai dengan sintak PjBL yaitu persiapan sebelum kegiatan pembelajaran, memberikan motivasi dan apersepsi kepada siswa, membentuk kelompok dalam  proses kegiatan pembelajaran, menentukan pertanyaan mendasar merancang media  dalam pembuatan proyek, menjadwalkan  proses pelaksanaan pembuatan proyek, memonitor perkembangan proyek ,menguji hasil dan evaluasi, menutup pembelajaran
Refleksi
Dengan menggunakan model PJBL dan dari hasil penilaian proses pembelajaran siklus 2 materi Bangun Datar kelas IV SD Negeri 15 Sidang Tangah berbasis proyek sudah menunjukkan hasil yang baik dan terarah, proses penilaian observasi belajar siswa menjadi lebih baik.
Hal ini terlihat dari penilaian sikap berdasarkan hasil analisis pada penilaian sikap spiritual, berdasarkan hasil analisa pada penilaian pengetahuan, dan nilai keterampilan. Dapat diketahui sebagai berikut:
- Rata-rata kelas telah menunjukkan sikap yang baik dan disiplin.
- Rata-rata penilaian pengetahuan kelas terdapat 2 siswa yang mendapatkan nilai 90 (Sangat Baik) dan 4 siswa yang mendapatkan nilai 100 (Sangat Baik).
- Rata penilaian keterampilan 2 siswa mendapatkan skor 83, 3 siswa mendapatkan skor 91, dan 1 siswa mendapatkan skor 100.
- Siswa juga merasa senang dan terlibat di dalam proses pembelajaran dan terlihat saat refleksi pembelajaran.