Mohon tunggu...
elvarettadewi
elvarettadewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Badminton,renang,makan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

I'tikaf: Hukum, Rukun, dan Keutamaan Berdasarkan Al-Quran dan Sunnah

4 Desember 2024   09:15 Diperbarui: 4 Desember 2024   09:26 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

I'tikaf adalah praktik berdiam diri di masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah, terutama selama sepuluh hari bulan terakhir Ramadhan. Hukum i'tikaf adalah sunnah, namun bisa menjadi wajib jika dinadzarkan. Rukun i'tikaf meliputi niat dan berdiam di masjid, sedangkan syaratnya mencakup keislaman, akal sehat, dan suci dari hadats besar. I'tikaf dapat dibatalkan jika seseorang berhubungan dengan suami-istri atau keluar tanpa alasan yang sah.Ibadah ini memiliki landasan kuat dalam Al-Qur'an dan Hadits, yang menjelaskan keutamaan, tata cara, dan hikmah di baliknya.

1. Pengertian I'tikaf

Secara bahasa, i'tikaf berasal dari kata Arab "" (akafa) yang berarti berdiam atau tinggal di suatu tempat dengan tujuan tertentu. Dalam konteks ibadah, i'tikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah dan melakukan berbagai amalan saleh, seperti shalat, membaca Al-Qur'an, berdzikir, dan berdoa.

2. Hadits yang Menyebutkan I'tikaf

Ada banyak hadits yang menggambarkan tentang i'tikaf, salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA:

"Nabi Muhammad SAW biasa melakukan i'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan hingga Allah mewafatkannya. Kemudian istri-istrinya melanjutkan i'tikaf setelah beliau wafat." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa i'tikaf adalah amalan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, terutama pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, dan menjadi amalan yang diteruskan oleh para sahabat dan umat Islam setelahnya.

3. Keutamaan I'tikaf

I'tikaf memiliki banyak keutamaan yang dapat mendekatkan seseorang kepada Allah. Beberapa di antaranya:

Mendekatkan Diri kepada Allah: I'tikaf adalah kesempatan untuk fokus beribadah tanpa gangguan dari urusan duniawi. Seperti yang dijelaskan dalam hadits riwayat Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Barang siapa yang melakukan i'tikaf dengan niat yang tulus, maka akan keluar dari i'tikaf tersebut seperti baru dilahirkan, bersih dari dosa." (HR. Bukhari)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun