Mohon tunggu...
Aciek Rangkat
Aciek Rangkat Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Rangkater http://acikrangkat.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Erlina #2

14 Oktober 2013   11:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:33 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oh, aku nganterin Wilsa. Kenal kan sama Wilsa? Sahabat karibku pas jaman aku kuliah. Hari ini dia balik ke Jepang. Ooiiyyaa, kamu sendiri, mau ke mana?" masih dengan tatapan penasaran ke arah seseorang yang ada di sebelah Rido.

" Aku mau ke Singapura, ada urusan kerjaan. Ooiyyaa, sampai aku lupa ngenalin temenku. Kenalin. Ini temanku. Ketemu pas waktu di Singapura dulu. Namanya Andi. " Tanpa canggung seperti di awal, rido memperkenalkan Andi. Andi pun dengan sikap agak  lemah gemulai mengulurkan tangan ke arah Erlina.

'Andi." Jawab andi singkat sambil melingkarkan kembali tanggannya ke pinggang Rido. Rido pun hanya tersenyum canggung di hadapan Erlina.

"Er, mungkin sekarang kamu paham, kenapa dulu aku membatalkan rencana pernikahan kita dan kenapa aku diusir dari keluargaku. Andi adalah jawaban atas semua itu. Aku berharap kamu bisa mengerti. " jelas Rido tanpa panjang lebar.

Mendengar penjelasan Rido Erlina bak disambar petir di siang bolong. Entah perasaan apa yang sedang berkecamuk di dadanya. Sampai - sampai Erlina tidak sadar kalau Rido dan Andi, pasangannya sudah meninggalkannya masuk ke Bandara.

Belum sampai rasa terkejutnya Erlina selesai. Bbm dari wilsa lebih membuat erlina hampir jatuh pingsan.

Dear, maaf sebelumnya, kalau aku tdak berani berucap langsung padamu. Sudah lama aku mau mengutarakan kepadamu. Sudah semenjak waktu jaman kuliah dulu, namun aku tak punya cukup keberanian untuk itu. Aku sayang kamu, Erlina. Sayangku bukan bukanlah sayang sesama sahabat, tapi lebih ke sayang antara seorang pria ke perempuan. Namun, kondisiku tidak memngkinkan untuk itu, karena jiwaku terjebak dalam raga seorang perempuan. Itu yang membatasi aku untuk berterus terang kepadamu. Namun, aku tidak sanggup menyimpan rasa ini terus, tanpa kamu tahu. Kalaupun ada rasa jijik terhadapku setelah pengakuanku, aku bisa terima, dan itu adalah hakmu. Paling tidak. Aku merasa lega, aku bisa mengungkapkan isi hatiku. Maaf ya Er, atas pengakuanku ini. Semoga apa yang barusan aku sampikan ini, tidak akan merubah persahabatan kita. Aku tidak berharap lebih darimu untuk membalas rasa sayangku. Kamu tidak membenciku saja, aku sudah cukup bersyukur.

Sempat tidak percaya dengan apa yang dibaca Erlina. Bbm dari wilsa. Sahabat karibnya. Ternyata selama ini memendam persaan sayang, lebih dari seorang sahabat.

Bersambung ke Erlina #3

1365039959114486655
1365039959114486655

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun