Ramadhan kali ini kurasakan berbeda dari ramadhan tahun lalu. Kali ini, aku benar – benar merasakan sahur dan buka sendirian. Mbak asih yang selalu membangunkanku di tiap sahur danmenyiapkan hidangan sahur serta buka, masih belum tahu pasti kapan balik ke desa. Terpaksa akhir – akhir ini tiap kali buka ikut nimbrung di musholla rangkat.
“ Cik, nanti ikut buber di musholla ga? Aku dapat bocoran dari bunda selsa menu kali ini special.” Ujar dorma waktu aku papasan di pos ronda
“ Wuah kebetulan sekali, aku lagi ngga masak buat buka. Ehhmmm iya deh ntar aku mau buber di musholla aja. “
“ Ehmm… cik, aku tolong dibungkusin ya….buat aku nanti jaga pos ronda “ pinta dorma dengan tampang memelas kelaparan.
“ oke deh, tapi ntar ingetin aku ya. “
***15 menit menjelang manghrib***
Bip..Bip..Bip… bunyi tanda sms di hapeku.
Cik, jangan lupa ya pesenanku tadi. DIBUNGKUSIN. Dorma.
Ehhmmmm….walaupun tinggal di Desa yang terpencil, jangkauan dan kualitas signal TELKOMSEL terluas dan terbaik. Terbukti sampai ke pelosok Rangkatpun signalnya dapat diterima dengan baik.
Sesampainya di musholla aku segera menempatkan pada shaf paling belakang dengan tujuan biar mudah mengambil santapan berbuka. Tidak lupa aku letakkan kantong kresek hitam di samping pintu masuk. Begitu shalat maghrib telah usai dilaksanakan, para jamaah yang hadir segera menyantap hidangan berbuka. Akupun juga ikut dalam rombongan tersebut. Segera setelah aku selesai dengan makananku, dengan sigap kumasukkan pesanan Dorma ke dalam kantong kresek yang dari tadi sudah kusiapkan, dan aku letakkan kembali ke tempat semula. Sehabis berbuka kami yamg ada di musholla melanjutkan dengan sholat isya’ dan tarawih.
Setelah semuanya selesai, aku bergegas salaman dengan para jamaah dan segera pergi meninggalkan musholla. Tak lupa kantong kresek yang tadi aku letakkan di sebelah pintu masuk aku bawa menuju pos ronda. Dalam benakku sudah terbayang wajah dorma yang manyun karena menunggu terlalu lama ditambah lagi kelaparan.
***Sesampainya di pos ronda***
“ asyikkk Acik bawa makanan” sambil meraih tas kresek yang masih aku pegang
Dengan muka kegirangan dan tidak sabaran Dorma membuka kantong itu.
“Hahhhhhhhhhhhhh….. Aciiiiiiiiiiikkkkkkkkkkkkkkkkkkkk….tega banget sehhh kamuuu…emang aku apaan….masak aku kamu kasihhhh sandal japittttttttttttt sehhhhhhhh”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H