Mohon tunggu...
Elvan Rinaldy
Elvan Rinaldy Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN MANDIRI UMSurabaya 2024

Universitas Muhammadiyah Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN Mandiri UM Surabaya Edukasi Pembuatan Lubang Biopori dari Sampah Organik untuk Pupuk Tanaman

27 Agustus 2024   16:24 Diperbarui: 27 Agustus 2024   17:41 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama warga setempat/dokpri

Sabtu (17/8/24) Sampah organik adalah salah satu jenis sampah yang dihasilkan oleh alam atau aktivitas manusia. Contoh sampah organik adalah sisa makanan, kotoran hewan atau manusia, dan sisa-sisa makhluk hidup lain. 

Manusia menghasilkan sampah organik sebagai efek dari aktivitasnya. Sampah organik yang dihasilkan rumah tangga contohnya adalah sisa-sisa makanan, kulit buah, sayur-sayuran yang tidak terpakai, buah atau sayuran yang sudah membusuk, dan lain sebagainya. 

Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2017 mencatat bahwa sekitar 60% total sampah yang ada adalah sampah organik. Sektor rumah tangga menjadi penyumbang terbesarnya. oleh karenanya, mengelola sampah dari rumah sendiri adalah salah satu langkah yang baik dilakukan untuk mengurangi timbunan sampah ke tempat pembuangan akhir. 

Salah satu cara mengolah sampah organik adalah membuat Biopori. Biopori juga disebut dengan lubang resapan biopori merupakan lubang yang dibuat tegak lurus kedalam tanah. Lubang ini memiliki diameter antara 10-30 cm. Lubang tersebut kemudian diisi dengan sampah organik yang memiliki fungsi sebagai makanan makhluk hidup yang ada di tanah, seperti cacing dan akar tanaman.

Pengolahan sampah untuk biopori cocok dilakukan di kawasan rawan banjir. 

Berikut manfaat, cara pembuatan dan perawatan Biopori: 

Manfaat dari Biopori: 

  1. Mengurangi sampah organik
  2. Menyuburkan Tanah
  3. Membantu mencegah terjadinya banjir
  4. Meningkatkan cadangan air

Cara pembuatan Biopori: 

  1. Sebelum mulai membuat biopori, terlebih dahulu tentukan lokasi yang akan dijadikan tempat pembuatan.
  2. Setelah ditentukan tempatnya, siram tanah yang akan dijadikan sebagai tempat pembuatan biopori dengan air agar tanah menjadi lebih lunak dan mudah untuk dilubangi.
  3. Lubangi tanah dengan menggunakan bor tanah, usahakan buat yang tegak lurus.
  4. Buat lubang dengan kedalaman kurang lebih 1 meter dengan diameter 10-30 cm.
  5. Setelah itu, lapisi lubang menggunakan pipa PVC yang ukurannya sama dengan diameter lubang.
  6. Kemudian, isi lubang dengan sampah organik seperti daun, rumput, kulit buah-buahan, dan sampah yang berasal dari tanaman lainnya.
  7. Setelah itu tutup lubang menggunakan kawat besi, atau bisa juga memakai tutup pipa PVC yang sudah dilubangi terlebih dahulu.

Perawatan Biopori: 

Lubang resapan biopori ini juga harus dirawat agar tetap terjaga kualitas dan dapat berfungsi dengan baik. Kita perlu melakukan beberapa hal berikut untuk merawat lubang biopori. 

  1. Kita dapat mengisi lubang biopori dengan sampah organik secara bertahap setiap lima hari sekali sampai lubang terisi penuh dennga sampah.
  2. Lubang resapan biopori yang sudah terisi penuh dengan sampah dapat kita biarkan selama tiga bulan agar sampah tersebut nantinya menjadi kompos.
  3. Setelah tiga bulan, angkat kompos yang sudah jadi dari lubang biopori, dan lubang siap diisi kembali dengan sampah yang baru. Kompos pun siap digunakan untuk memupuk tanaman yang ada di halaman rumah.

Proses pembuatan pipa biopori dari toples bekas/dokpri
Proses pembuatan pipa biopori dari toples bekas/dokpri

alat dan bahan pembuatan biopori/dokpri
alat dan bahan pembuatan biopori/dokpri

edukasi pembuatan lubang biopori di media pot/dokpri 
edukasi pembuatan lubang biopori di media pot/dokpri 

Hasil pembuatan biopori/dokpri
Hasil pembuatan biopori/dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun