Mohon tunggu...
Elva Susanti E
Elva Susanti E Mohon Tunggu... Menulis adalah salah satu cara berbagi yang abadi

Blogger, Buzzer, Influencer, yang hobi membaca dan traveling.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Distract dan Tips agar Tidak Kedistract dengan Capaian Orang Lain

11 Februari 2024   21:00 Diperbarui: 11 Februari 2024   21:03 1885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kenapa enggak ikut tes CPNS aja? Masa depannya lebih cerah loh!"

Calon Pegawai Negeri Sipil atau lebih dikenal dengan singkatan CPNS, tentunya menjadi salah satu impian seseorang. Bahkan, tidak jarang ada yang rela menjual tanah, sawah, dan harta benda berharga lainnya demi lolos tes CPNS agar bisa diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun, ada juga loh isunya yang lolos murni. Wallahu a'lam bishawab. 

Karena itulah, freelancer seperti Saya kerap dianggap pekerjaan yang tidak menghasilkan, hanya buang-buang waktu dan tenaga, hahahah. Padahal, alhamdulillah sejak ditekuni pekerjaan Saya ini sudah sangat lumayan untuk menabung, beli rak piring hingga renovasi rumah meskipun bertahap. 

Pernah Mencoba Tapi Gagal, Lalu Bangkit dengan Cerita Lain

Begitulah hidup, kadang di atas bahkan kadang juga di bawah. Mengikuti perputaran roda kehidupan. Entah sudah berapa kali Saya mengikuti tes CPNS namun masih gagal, terakhir ikut tes CPNS Kemenkumham Saya gagal pada tes fisik. Saya sempat iri dengan teman yang dulunya pernah sama-sama berjuang ikut tes CPNS, tapi nasib baik berpihak padanya, ia lulus tes dan tak lama diangkat menjadi PNS di Provinsi Bengkulu.

Sempat kecewa dengan diri sendiri, tapi belajar dari pengalaman orang lain yang telah membangun sukses dari kegagalan yang dialami, Saya pun sadar jika seseorang bisa dikatakan sukses apabila dapat mengendalikan diri dari keterpurukan lalu bangkit dan tidak kedistract dengan kesuksesan orang lain, namun suksesnya orang tersebut dijadikan penyemangat bahwa kita bisa sukses sesuai versi kita dan dengan pekerjaan yang kita tekuni. Hingga akhirnya Saya memilih jalan sendiri, yakni menjadi seorang blogger, yang ternyata perlahan Saya juga bisa sekaligus menjadi influencer bahkan buzzer. Apapun Saya coba, selagi itu hal positif dan hingga kini Saya mencintai pekerjaan Saya tersebut.

Apa Itu Distract?

Pada kalimat di atas Saya menulis untuk tidak kedistract dengan kesuksesan orang lain, tapi jadikan acuan jika kita bisa sukses versi kita sendiri. Nah, beberapa pembaca mungkin sudah familiar dengan istilah distract, namun beberapa orang mungkin belum begitu familiar dengan istilah tersebut.

"Distract" atau "distraksi" mengacu pada tindakan atau hal yang mengalihkan perhatian seseorang dari sesuatu yang sedang dikerjakan atau dipikirkan. Ini bisa berupa gangguan atau hal-hal yang menarik perhatian secara tidak sengaja, membuat seseorang kehilangan fokus pada tugas atau aktivitas yang seharusnya dilakukan.

Distraksi dapat datang dalam berbagai bentuk, seperti suara bising, perangkat elektronik, obrolan, atau pikiran yang mengembara. Meskipun beberapa distraksi mungkin tidak berbahaya atau bahkan bisa menghibur, terlalu banyak distraksi dapat mengganggu produktivitas, konsentrasi, dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas dengan efektif.

Manajemen distraksi adalah keterampilan penting dalam mencapai produktivitas yang optimal dan mempertahankan fokus pada tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Ini melibatkan identifikasi sumber distraksi potensial dan penggunaan strategi untuk menguranginya atau mengatasinya agar dapat tetap fokus pada hal-hal yang penting.

Apa Dampak Dari Seseorang yang Mengalami Distraksi?

Terkena distraksi dapat memiliki berbagai dampak negatif, baik dalam konteks pekerjaan, belajar, maupun kehidupan sehari-hari. Beberapa dampak dari seseorang yang terdistraksi antara lain:

Menurunnya Produktivitas. Distraksi mengganggu alur kerja atau belajar, sehingga dapat menyebabkan penurunan produktivitas. Seseorang mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang seharusnya dapat diselesaikan lebih cepat.

Kesalahan atau Ketidakefektifan. Ketika seseorang terganggu oleh distraksi, kemungkinan membuat kesalahan atau melakukan tugas dengan kurang efektif meningkat. Ini dapat mengarah pada hasil kerja atau belajar yang kurang memuaskan.

Stres dan Kecemasan. Distraksi dapat menimbulkan stres dan kecemasan karena menyadari bahwa waktu terbuang begitu saja dan tugas yang seharusnya diselesaikan belum tercapai. Hal ini dapat mengganggu kesejahteraan mental dan emosional.

Penundaan Pekerjaan. Seseorang yang terdistraksi cenderung menunda-nunda tugas yang seharusnya dilakukan, karena terganggu oleh hal-hal lain yang muncul secara tiba-tiba. Ini dapat mengakibatkan penumpukan pekerjaan dan meningkatkan tekanan di kemudian hari.

Kesulitan Berkonsentrasi. Terlalu sering terkena distraksi dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi dalam jangka panjang. Ini dapat mengganggu kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang membutuhkan fokus dan perhatian yang tinggi.

Menurunnya Kualitas Hubungan. Distraksi dapat mengganggu interaksi sosial dan hubungan antar pribadi. Ketika seseorang terus-menerus terdistraksi saat berbicara dengan orang lain, hal itu dapat membuat orang tersebut merasa diabaikan atau tidak dihargai.

Risiko Kecelakaan. Terdistraksi saat melakukan aktivitas yang memerlukan konsentrasi tinggi, seperti mengemudi atau melakukan pekerjaan berbahaya, dapat meningkatkan risiko kecelakaan atau cedera.

Mengelola distraksi dan meningkatkan keterampilan fokus adalah keterampilan penting yang dapat membantu mengurangi dampak negatif dari distraksi tersebut. Dengan mengidentifikasi sumber distraksi dan menggunakan strategi untuk mengatasinya, seseorang dapat meningkatkan produktivitas, konsentrasi, dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Tips Menghindari Distraksi

Untuk menghindari distraksi dan tetap fokus pada tugas atau aktivitas yang sedang dilakukan, berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan:

Atur Lingkungan Kerja. Ciptakan lingkungan kerja yang bersih, teratur, dan bebas dari gangguan. Hindari keberadaan barang-barang yang dapat mengalihkan perhatian, seperti ponsel atau mainan.

Buat Jadwal atau Rencana. Buat jadwal atau rencana kerja yang jelas dan realistis untuk mengarahkan fokus pada tugas-tugas yang harus diselesaikan. Prioritaskan pekerjaan penting dan alokasikan waktu khusus untuk menyelesaikannya.

Gunakan Teknologi dengan Bijak. Atur notifikasi pada perangkat elektronik Anda agar tidak mengganggu selama waktu kerja atau belajar. Gunakan aplikasi atau alat pembatas waktu untuk membatasi penggunaan media sosial atau situs web yang dapat mengalihkan perhatian.

Praktikkan Teknik Fokus. Praktikkan teknik konsentrasi seperti metode Pomodoro, di mana Anda bekerja dalam sesi waktu terfokus selama periode tertentu, diikuti dengan istirahat singkat. Ini membantu memecah tugas menjadi bagian-bagian yang lebih terkelola.

Pentingkan Istirahat dan Pemulihan. Berikan waktu istirahat yang cukup antara sesi kerja atau belajar untuk menghindari kelelahan mental. Istirahat yang singkat dapat membantu merefresh pikiran dan mempertahankan tingkat konsentrasi yang tinggi.

Jauhi Sumber Distraksi. Hindari ruang atau situasi yang dapat mengundang distraksi, seperti ruang ramai atau percakapan yang berisik. Carilah tempat yang tenang dan terisolasi jika memungkinkan.

Latih Keterampilan Fokus. Praktikkan meditasi atau mindfulness untuk melatih keterampilan fokus dan kesadaran saat bekerja atau belajar. Ini dapat membantu mengembangkan kemampuan untuk memusatkan perhatian pada saat ini.

Tetapkan Batas Waktu untuk Kegiatan. Tetapkan batas waktu untuk kegiatan tertentu dan berkomitmen untuk menyelesaikannya dalam batas waktu yang ditetapkan. Ini membantu meningkatkan disiplin dan mengurangi kemungkinan terjadinya distraksi.

Dengan menerapkan strategi-strategi ini secara konsisten, kamu dapat mengurangi kemungkinan terganggu oleh distraksi dan meningkatkan produktivitas serta kualitas pekerjaan atau belajarmu. 

Semoga Bermanfaat!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun