Terhenti
Sesak
Luka yang menganga begitu dalam keringkan air mata yang sejatinya mengalir deras
Tak mampu lagi berkata, ini begitu sakit, sulitÂ
Berpuluh mata memandang nista
Berpuluh telinga tak sudi mendengar
Semua mengambang samar
Tak dapat ku raih, tak dapat ku rengkuh apalagi ku dekap hangat
Dekat... Â Tapi seolah begitu jauh, hingga pandang ini tak lagi mampu jangkau
Kering, namun hendak memancar, di atas sajadah ini, hanya riuh gemuruhnya suara hati yang berontak begitu keras , menjerit begitu sakit, tak berdaya teramat lemah
Tuhan...entah apa rencana yang sedang Engkau susun untukku ?
Ku lumpuhkan kaki, ku jatuhkan wajah bersujud, ku bentangkan tangan memohon dengan penuh pengharapanÂ
Kapan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H