Mohon tunggu...
Annisa Hadi El Ulya
Annisa Hadi El Ulya Mohon Tunggu... Lainnya - Mengikat ilmu dengan menulis, karena menulis membuatmu abadi

Ibu Rumahtangga adalah puncak dari segala karir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merindumu

21 Oktober 2023   07:13 Diperbarui: 21 Oktober 2023   07:35 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untaian tasyakur luhur, ku ungkapkan pada Sang Pemilik Keluhuran, penuh asa kupersembahkan rangkaian kata, yang tersembunyi dengan gemuruhnya dalam dada

Dalam keheningan, dalam kesendirian, dalam masa yang penuh pengharapan, rindu ini begitu dalam menggigit hingga begitu sakit

Masa telah berlalu tanpa mau menungguku, ia pergi begitu saja tanpa menghiraukan ku yang masih berjalan tertatih-tatih

Hatiku terus menjerit dalam kerinduan yang dalam ini, kerinduan yang tanpa batas, entah pada siapa, hanya ingin kusimpan sendiri, sehingga gejolaknya semakin kuat mendorong jemariku untuk menarikan pena dan menarik kata demi kata

Tak sanggup aku menahan semua ini, menahan dorongan dan gejolak ini, yang seolah memaksaku untuk terus mendaki, mendaki dan mendaki dan aku pun akhirnya pasrah untuk terus mendaki dan tak ingin berhenti

Rindu, mengapa engkau terus menyiksaku ? Tak cukupkah bagimu, yang terus melukaiku ? Menjadikan semakin menganga lukaku ? Hingga mengeringkan tetesan air mataku ?

Oh...Rindu kumohon padamu tuntun lah diriku untuk bertemu, sehingga menyembuhkan dalamnya nganga lukaku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun