Ibu...
Istirahatlah sejenak, saat tubuhmu lelah, jangan memaksakan diri saat kondisi sudah tidak bisa diajak kompromiÂ
Ibu...
Jangan berteriak, nanti si kecil takut dengan teriakanmu, jika engkau lelah jangan  mengeluh, sebentar saja sandarkan bahu mu di tempat yang nyamanÂ
Ibu...
Biarkan si kecil berekspresi karena berbagai rasa ingin tahunya, biarkanlah sejenak rumah bersihmu kotor dan berantakan, meskipun berulang kali kau membersihkan, karena itu istirahatkan sejenak jiwamu ibu...
Ibu...
Pandangilah betapa berantakannya rumahmu kali ini, saat ia masih kecil , betapa berantakannya kamarnya, dengan berbagai macam mainan dan media apa pun saja dia menghibur dirinya, yang justru itulah sumber bahagiamuÂ
Ibu...
Nikmatilah momen ini, saat ia berimajinasi dengan keunikannya , dengan penuh cinta dan kasih tanpa merasa takut dan bimbang jua agar hati ibu menjadi tenang, tanpa memikirkan sesuatu yang akan menjadikan ibu lelah
Ibu...
Karena momen inilah yang nanti akan engkau rindukan saat ia tak lagi bersamamu, saat ia merantau jauh tuk menuntut ilmu, membentuk karakter dirinya atau bahkan ketika telah jauh mengikuti ke mana pasangan halalnya
Saat itu, saat engkau pandangi rumahmu yang selalu bersih dan rapi, engkau akan merindukan momen ini, namun sayang itu sudah tak mungkin terulang kembaliÂ
Saat mereka telah dewasa, ketika engkau membuka pintu kamarnya, engkau akan mendapati betapa rapi dan bersihnya karena  si penghuni telah tak lagi di sini, dan engkau akan kembali mengingat masa di mana mereka masih kecil dan betapa berantakannya kamar itu, akan engkau pandangi fotonya, mengelusnya, bahkan mungkin kemudian foto itu akan terkena basahan air mata kerinduanmu padanya, namun yang engkau rindukan pergi menemui cita cintanya...
Jangan mengeluh ibu, jika lelah, istirahatlah, sabarmu adalah kenangan terindah buah hatimu kelak ...
#151021/151085
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H