Gemetar dalam dada semakin bergemuruh seiring dengan bergantinya suasana
Alam terasa semakin liar mengarak ego dan fikir manusia, hati seolah sulit untuk berkompromiÂ
Dalam setiap detik berjalan seolah begitu cepat, entah sedang mengejar apaÂ
Padahal waktu jua belum sepenuhnya berteman, hanya sedikit kedamaianÂ
Namun semua telah berjalan apa adanya, dan biarkan apa adanya karena itulah yang diinginkan sang PenciptaÂ
Seolah wayang yang sedang dimainkan oleh dalang, begitu pula tiap langkah insan yang memang sudah ter arahkanÂ
Semua berjalan sewajarnya, terkadang dihiasi senyum ramah, terkadang pula berhias duka lara dan air mata, tapi itulah nyata, dan biarkan seperti itu seterusnyaÂ
Di tiap kegelapan kan diiringi dengan cahaya, walau awalnya hanya seberkas saja, namun semakin kita buka mata cahaya itu kan semakin jelas, hingga tampak nyata apa yang dihadapan kitaÂ
Di takdir ini dan dititik ini semakin mengajariku sebenar arti kehidupan, serasa terlahir kembali dan inilah diriku yang sesungguhnya, dan biarkan menjadi diri sendiri, dan apa adanyaÂ
Aku yang merasa terlahir kembali ...
151021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H