Mereka kemudian memutuskan untuk menghubungi seorang dukun setempat. Dukun itu datang ke rumah mereka dan melakukan beberapa ritual. Namun, setelah dukun itu pergi, kejadian aneh masih terus terjadi.
Ririn yang sudah tidak tahan lagi dengan situasi tersebut, mendesak Andra untuk segera pindah kembali ke kota. Andra akhirnya setuju, meskipun masih ada rasa penasaran tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Dalam perjalanan pulang ke kota, di bus yang mereka tumpangi, mereka melihat seorang kakek yang tampak tidak asing. Kakek itu berasal dari kampung tempat Andra bekerja. Wajahnya datar tanpa ekspresi, membuat Ririn semakin ketakutan.
Setiba di kota, kakek itu menghilang bak ditelan bumi, menambah suasana hati mereka semakin mencekam. Mereka merasa sedikit lega setelah sampai di rumah, tetapi masih merasa was-was dengan apa yang telah mereka alami.
Beberapa minggu di kota, mereka mulai merasa suasana yang lebih tenang. Namun, kejadian aneh kembali terjadi. Sosok kakek yang mereka temui di bus muncul di halaman rumah mereka.
Kejadian ini berulang selama beberapa hari. Setiap malam, mereka mendengar suara langkah kaki di halaman, pintu yang terbuka sendiri, dan suara berbisik yang tidak bisa mereka pahami.
Ririn yang sudah sangat ketakutan, tidak berani keluar rumah setelah matahari terbenam. Andra mencoba mencari solusi, tetapi tidak tahu harus berbuat apa. Mereka merasa terjebak dalam mimpi buruk yang tidak berkesudahan.
Pada suatu malam, ketika mereka sedang tidur, mereka mendengar suara ketukan keras di pintu depan. Andra memberanikan diri untuk membuka pintu, tetapi tidak ada siapa pun di luar. Namun, ia melihat bayangan kakek tua tersebut di kejauhan.
Andra menutup pintu dengan cepat dan kembali ke kamar. Ia memberi tahu Ririn tentang apa yang dilihatnya, dan mereka berdua semakin merasa ketakutan. Mereka tidak bisa tidur dan hanya bisa berdoa agar gangguan tersebut segera berakhir.
Akhirnya, Andra memberanikan diri untuk memanggil ustad guna mengusir roh pengganggu tersebut. Dengan bantuan doa dari para ustad, sosok itu perlahan menghilang, meninggalkan mereka dengan perasaan lega.
Para ustad tersebut melakukan beberapa ritual dan memberikan air suci untuk dipercikkan di sekitar rumah. Mereka juga memberi nasihat kepada Andra dan Ririn untuk selalu berdoa dan menjaga keimanan mereka.