Mohon tunggu...
ELTOFULBERTUS GAE GARE
ELTOFULBERTUS GAE GARE Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPK Rosa Mistika Waerana - Kabupaten Manggarai Timur - NTT

Saya adalah Seorang Guru IPA di Smpk Rosa Mistika Wearana - Hobbi : Menulis dan Bermain Musik

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Tersesat di Gunung Rinjani: Diselamatkan Oleh Roh Penunggu Gunung

6 Juni 2024   06:51 Diperbarui: 6 Juni 2024   06:58 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rendi dan tiga temannya, Ayu, Budi, dan Dian, memutuskan untuk mendaki Gunung Rinjani. Mereka bersemangat untuk menikmati keindahan alam dan pemandangan spektakuler dari puncaknya. Namun, semangat mereka perlahan berubah menjadi kekhawatiran saat kabut tebal tiba-tiba menyelimuti jalur pendakian. 

Mereka mencoba tetap tenang dan melanjutkan perjalanan, meskipun visibilitas semakin terbatas. Suara gemerisik daun dan angin dingin menambah suasana mencekam. Rendi yang berada di depan berusaha memimpin kelompok dengan penuh hati-hati.

Namun, seiring berjalannya waktu, mereka mulai kehilangan arah. Peta yang mereka bawa tidak lagi membantu di tengah kabut tebal yang membuat semua terlihat sama. Rasa panik mulai merayap dalam hati mereka. 

Mereka memutuskan untuk berhenti sejenak dan mencari tempat berlindung. Di kejauhan, mereka melihat sebuah gua kecil. Dengan hati-hati, mereka memasuki gua tersebut dan menyalakan senter untuk menerangi kegelapan. 

Di dalam gua, mereka mencoba menghubungi bantuan melalui ponsel, namun tidak ada sinyal. Rasa lelah dan lapar semakin memperburuk situasi. Mereka memutuskan untuk bermalam di gua itu, berharap kabut akan mereda esok hari. 

Malam itu, Rendi terbangun oleh suara gemerisik aneh di luar gua. Dengan hati-hati, ia mendekati pintu gua dan mengintip keluar. Di luar, kabut tebal masih menyelimuti, namun ia merasa ada sesuatu yang bergerak di antara pepohonan. 

Ia kembali ke dalam gua dan membangunkan teman-temannya. Mereka berdiskusi dengan suara pelan, mencoba memahami apa yang mungkin ada di luar. Perasaan takut mulai menguasai mereka, namun mereka berusaha tetap tenang. 

Saat fajar tiba, kabut masih belum hilang. Mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanan, berharap bisa menemukan jalur yang benar. Namun, setiap langkah terasa semakin membawa mereka masuk ke dalam hutan yang asing dan penuh misteri. 

Hari pertama berlalu tanpa hasil. Mereka tidak menemukan tanda-tanda jalur pendakian. Makanan yang mereka bawa semakin menipis, dan rasa lelah mulai membuat mereka putus asa. Namun, mereka terus berjalan, berharap ada keajaiban. 

Pada malam kedua, mereka bermalam di bawah pohon besar. Angin malam yang dingin membuat mereka menggigil. Tiba-tiba, Ayu melihat cahaya kecil bergerak di antara pepohonan. Cahaya itu tampak seperti lentera yang bergerak pelan, seolah-olah memandu mereka. 

Dengan hati-hati, mereka mengikuti cahaya tersebut. Cahaya itu membawa mereka ke sebuah area terbuka dengan sebuah mata air jernih. Mereka minum air itu dengan penuh syukur, merasa sedikit lebih baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun