Mohon tunggu...
Eltie Elisabeth Londaleta
Eltie Elisabeth Londaleta Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hi, i'm Eltie Elisabeth Londaleta. Born and live in Ende (a small town in Flores) NTT. I have graduated from one of the University in Surabaya, bachelor of communication science. I like so much things like eating, reading, writing, listening music, singing, baking, and other. Now, i am just enjoying my life as an english mentor for some students. Not only about it, i also being an entrepreneur for my self. I have a small online cake shop. I'm here for giving much information for you. So, do not miss it !!!!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Krisis Kesadaran dan Sikap "Bodo Amat" Masyarakat: Sumber Petaka bagi Lingkungan Hidup

5 Desember 2023   18:45 Diperbarui: 5 Desember 2023   18:49 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Eltie Elisabeth Londaleta

Bumi sebagai tempat manusia berpijak telah diciptakan lengkap dengan segala isinya sejak awal mula. Sumber daya alam pun telah tersedia dengan baik diantaranya tumbuhan, hewan, mikro organisme, tanah, air, batuan, dan lain sebaginya. Berbagai sumber daya alam ini memiliki fungsi yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Selain fungsi, semua aspek kehidupan yang ada di bumi juga hidup saling berdampingan.

Manusia merupakan salah satu aspek yang hidup berdampingan dengan mahluk hidup lain sehingga membentuk sebuah lingkungan hidup. Lingkungan hidup adalah semua benda, daya, dan kondisi yang terdapat dalam suatu tempat atau ruang tempat manusia atau mahluk hidup berada dan tempat mempengaruhi hidupnya. Lingkungan hidup menjadi rumah bagi setiap mahluk yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, manusia sebagai mahluk yang beradab memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga lingkungan hidup. Manusia diberikan tanggung jawab besar yaitu agar dapat merawat dan tidak merusak segala isi bumi.

Seiring berjalannya waktu kita dapat melihat bahwa kondisi lingkungan hidup kita tidak dalam keadaan baik-baik saja. Ada banyak kerusakan alam dan lingkungan, baik yang disebabkan oleh alam itu sendiri maupun disebabkan oleh tangan dan rencana manusia. 

Kerusakan-kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh alam antara lain gempa bumi, tsunami, banjir bandang, serta tanah longsor. Namun selain itu, ada juga beberapa kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh manusia diantaranya penebangan dan pembalakan hutan secara liar, penggunaan sampah serta limbah plastik secara besar-besaran, pembuangan limbah pabrik tanpa kelola langsung ke air laut, penggunaan parfum dan kendaraan secara berlebihan yang menyebabkan polusi udara, pemanasan global dari bahan bakar fosil, reklamasi, pembangunan tambang, dan masih banyak lagi. 

Kerusakan lingkungan hidup sengaja dilakukan oleh manusia dikarenakan manusia itu memiliki tujuan tertentu. Selain itu manusia juga tidak memiliki kesadaran dan bersikap 'bodo amat' terhadap kerusakan lingkungan hidup. Hal-hal yang mendorong manusia untuk merusak lingkungan hidup antara lain kenakalan, kemalasan, ketidakstabilan emosi, kesengajaan, kebutuhan serta tuntutan hidup, dan lain sebagainya. Sebagai contoh, malas membuang sampah pada tempatnya dan secara sengaja mendirikan lahan baru di hutan sebagai ladang untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Salah satu kegiatan yang dapat merusak lingkungan hidup adalah aktivitas pertambangan. Dilansir dari sebuah media (Media Indonesia) jumlah bukaan tambang khususnya di Indonesia terus mengalami peningkatan beberapa tahun terakhir. Aktivitas tambang pada dasarnya memiliki tujuan yaitu memanfaatkan sumber kekayaan alam untuk kesejahteraan rakyat dan meningkatkan pendapatan daerah. Beberapa jenis pertambangan antara lain minyak dan gas bumi, batu bara, dan emas. 

Jika kita lihat, aktivitas pertambangan memiliki dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif dari aktivitas pertambangan yang cukup besar dirasakan adalah mampu memberikan serta meningkatkan perekonomian serta pendapatan bagi suatu wilayah atau daerah. Sedangkan sebuah penelitian pada tahun 2021 menyebutkan dampak-dampak negatif yang timbul akibat pertambangan diantaranya meningkatnya ancaman tanah longsor, kerusakan hutan, penurunan kualitas udara, sedimentasi dan menurunnya kualitas air, serta pencemaran lingkungan akibat limbah. Oleh karena itu, hingga saat ini pembangunan lahan tambang di suatu daerah atau wilayah banyak menuai pro dan kontra. 

Pada satu sisi ada pihak yang diuntungkan dalam pertambangan yaitu pemilik usaha tambang dan mereka yang lahannya dibeli untuk dijadikan lahan tambang. Namun di sisi lain ada banyak orang atau masyarakat yang merasa takut lahannya dirampas secara paksa, takut kekayaan alamnya tidak dimanfaatkan dengan baik, hingga takut merasakan dampak negatif dari pertambangan tersebut.

Dari berbagai permasalahan lingkungan hidup yang telah dideskripsikan ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melindungi dan melestarikan lingkungan hidup. Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain: 

1) Menyadari serta menanamkan rasa memiliki dan rasa cinta alam pada diri sendiri. Dengan menamkan rasa cinta pada alam dan lingkungan hidup  kita akan lebih menghargai dan tidak mudah merusak lingkungan. 

2) Kemajuan teknologi serta media komunikasi juga dapat mendukung usaha pelestarian lingkungan hidup. Setiap orang dapat melakukan usaha persuasif seperti menyebarkan iklan berupa poster, foto, atau pun video singkat melalui media sosial agar dapat mengajak masyarakat lain untuk turut menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. 

3) Setelah dimulai dari diri sendiri, usaha lain yang dapat dilakukan adalah dengan membentuk kelompok cinta lingkungan. Kita dapat mengajak orang-orang sekitar kita untuk secara bersama melakukan kegiatan pembersihan, penanaman pohon, penyiraman, dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan setiap pekerjaan yang dilakukan secara bersama oleh banyak orang akan lebih membawakan dampaknya. 

4) Penegakan hukum terutama Undang-Undang (UU) berkaitan dengan perlindugan lingkungan hidup oleh pihak pemerintah. 5) Pemerintah juga perlu melakukan sosialisasi mengenai bahaya dan dampak kerusakan lingkungan secara rutin dan berkala. Usaha ini dilakukan guna menyadarkan masyarakat betapa pentingnya peran masyarakat dalam melestarikan lingkungan hidup.

Pada akhirnya, setiap usaha yang dilakukan oleh berbagai pihak mulai dari individu, kelompok, hingga pemerintah diharapkan dapat membantu proses pelestarian lingkungan hidup. Sekecil apa pun usaha yang dilakukan, usaha tersebut dapat sangat dipercaya dapat memperpanjang usia bumi.     

           

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun