Berjuang sendiri dan menyadarkan manusia bukanlah pekerjaan mudah, setidaknya untuk diri saya, dan setidaknya untuk saat ini -entah bagaimana di hari esok, atau sore nanti.Â
Saya pun mencari-cari ilmu dengan membaca, menonton video youtube tentang pengalaman hidup minim sampah (bahkan nir sampah), juga akun-akun instagram yang membahas gaya hidup ramah lingkungan, agar saya mendapatkan suntikan semangat karena merasa berjuang bersama).
Suatu hari pada bulan Ramadan ini, saya mengikuti kajian online mengenai adab terhadap lingkungan bersama @zerowaste.id dan @DKWardhani.Â
Saya kembali diingatkan dengan dalil-dalil, bahwa di dalam Alquran ada banyak ayat larangan berbuat kerusakan di muka bumi, bahwa nabi Muhammad SAW juga mengajarkan agar tidak berbuat boros, serta Allah SWT ialah Maha Bersih dan mencintai kebersihan, dan tentang menanam pohon. Kajian online ini juga mengingatkan saya agar kembali memperbaiki niat, dan agar lebih sabar menerima gesekan dari pihak yang belum sadar untuk mengelola sampah.
Sampai kapan kesabaran bisa ada?
Semakin hari saya merasa bahwa alam yang sehat bukan hanya memberi makan raga, menutrisi jasmani. Alam yang sehat itu juga dapat memberi makan jiwa, menyiram rohani. Betapa menyenangkan hidup damai dengan alam yang seimbang.
Sampai kapan mimpi bisa menjadi realita?
Sistem memang berkuasa. Tapi jika semua bergerak dari diri sendiri, bukan tak mungkin impian dapat diwujudkan. Sayang sekali, mimpi kita mungkin berbeda. Jika mimpi kita sama, kenapa gerakan kita tidak selaras?
Tentulah, ada banyak hal yang belum saya ketahui. Toh saya juga baru memulai. Bukankah permulaan memang lebih berat? Semoga bisa bertahan dan bertumbuh menciptakan kebaikan.
Catatan ini dibuat sebagai pengingat untuk semua, tak terkecuali diri saya sendiri.