Mohon tunggu...
Arif El-Syironjie
Arif El-Syironjie Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya sejak SD senang menulis puisi-puisi, kemudian ketika duduk di SMA saya mulai menyukai menulis cerpen dan sajak, bagi saya sastra adalah media paling tepat dalam menuangkan pikiran, karena dengan menulis saya lebih bebas bercerita dan berkhayal serta berekspresi. Sekarang saya sedang menempuh pendidikan S1 di Desain Produk, ITB.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terimakasih Para Presiden Negeri Surga, Indonesia

13 Mei 2014   05:50 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:34 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum kau lepas dari jabatan khoyalimu wahai presiden negeri ini, aku hanya ingin mengucapkan rasa terimakasih yang sebesa-besarnya atas perjuanganmu selama ini mempertahankan keutuhan negeri ini, selama bertahun kau perjuangkan rakyatmu, kedamaian negeri ini, keamanan, kenyamanan, ketentraman, ketenangan negeri surga, Indonesia, kau korbankan kebahagiaan dan ketenangan pikiranmu bersama keluargamu, demi lebih dari 200juta jiwa rakyat Indonesia.

Kami meminta maaf, sering kali menuntutmu untuk sempurna, memintamu, menitahmu, seakan hanya kami beban tanggung jawabmu. Tak jarang kami lancarkan protes atas kebijakanmu, tanpa mengajukan sedikitpun solusi yang lebih baik, sering kali hanya berkoar dengan toa murahan, yang hanya membuat telingamu berdenging. Padahal kami yang tak memahami kondisi negeri ini, padahal kami yang tak mengerti akan risiko yang tentu jauh lebih dahulu telah kau pikirkan.
Seiring dengan menyatunya jiwa dengan waktu, ku kini memahami, akan sebuah risiko yang kau emban untuk negeri ini, akan tugas yang kau pikul untuk Indonesia, tak semata-mata hanya untuk memikirkan perut rakyatmu, tak pula hanya tentang tawa yang diharapkan terukir cerah di setiap wajah manusia Indonesia, tapi jauh lebih dari itu, jauh lebih dari yang dahulu ku bayangkan, dengan gaji +/- *0.000.000, yang ku pikir bergelimang akan harta, kini rasanya jika aku yang Dia tempatkan pada kursi itu, kiranya aku tak akan pernah mampu merasakan manisnya madu.
Ada harap yang ku gantungkan pada Penguasa langit dan seluruh isinya, semoga dengan lepasnya tanggung jawabmu atas jabatan duniamu, Dia lepaskan pula pertanggungan akhiratmu. Semoga tak ada lagi bola baja yang tergantung di kakimu ketika kau sebrangi Shirot al-Mustaqim, yang dibawahnya terbuka lebar jurang kenistaan. Semoga setelah kau lepas dari jabatanmu, negeri ini tetap berada pada tangan yang aman, yang benar, pada tangan yang mampu membawakan seteguk air telaga di teriknya kemarau, tak jatuh pada tangan yang salah, yang kan menjadikan negeri ini kalah.

Terimakasih Para Pejuang Negeri Indonesia. Terimakasih Para Presiden Negeri Surga, Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun