Mohon tunggu...
Elsya Yulianti
Elsya Yulianti Mohon Tunggu... -

saya seorang pengajar BIPA yang ingin belajar menorehkan idenya lewat tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

SAYA MEMBACA DUNIA DAN SAYA MENULIS HIDUP SAYA

4 Desember 2010   12:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:02 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada banyak ide berkeliaran dipikiran. Ada banyak ide yang siap diperangkap ke dalam tulisan, tetapi sampai saat ini saya masih belum menemukan alat yang ampuh untuk memerangkap ‘mereka’. Apa saya kurang fokus?atau saya terlalu berambisi untuk membuat tulisan yang bagus?entahlah, tapi yang jelas harapan saya tidak akan pernah pupus untuk bisa membuat sebuah tulisan yang mendapat nilai plus bukan minus, dan akhirnya saya bisa menulis walaupun tidak bagus setidaknya saya mencoba untuk menembus kebuntuan yang tak pernah putus.

Tulisan ini saya mulai dari sini, dari masa kecil saya.

Sejak kecil saya dan saudara-saudara saya sangat suka membaca, beragam jenis buku kami lahap sampai berita dari kertas pembungkus makanan selalu jadi rebutan. Bacaan terbaru selalu jadi antrean, budaya membaca di keluarga kami sangatlah kental. Setiap hari minggu kami sekeluarga berkumpul dan meluangkan waktu untuk membaca. Saya tidak pandang bulu dalam membaca, tulisan apa pun yang menarik pasti saya baca, majalah, koran, novel, komik, dll. Buku yang saya baca bukan hanya buku dalam bahasa Indonesia saja bahkan saya suka membaca koran, majalah, dan novel dalam bahasa daerah. Ketika anak-anak lain ceria bermain di halaman rumah mereka, saya ceria bermain di halaman-halaman buku yang saya baca, berkeliaran di antara ribuan kata-kata bermakna dan dunia yang penuh warna, yang jelas saya sangat cinta membaca.

Ketika saya beranjak dewasa saya kuliah di jurusan yang sangat berhubungan dengan kegemaran saya. Jurusan yang membuat saya semakin cinta membaca dan juga cinta negara saya Indonesia. Sejak kuliah saya sudah bertekad bahwa ketika lulus nanti saya ingin menjadi orang yang bisa menjadi jembatan bagi orang-orang dari negara yang berbeda untuk mengenal negara saya lewat bahasa.

Jalan untuk mewujudkan mimpi tersebut tidaklah mudah, ketika saya lulus kuliah saya sempat putus asa, saya sempat berpikir bahwa impian saya hanya sebatas asa yang akan memudar begitu saja. Sebelum saya bisa menggapai impian tersebut saya sempat bekerja selama delapan bulan dan profesi saya masih berhubungan dengan kompetensi saya dan itu juga adalah pekerjaan yang mulia dan sarat dengan tanggungjawab yang berat. Saya berusaha sekuat tenaga untuk mencerdaskan anak bangsa dengan imbalan seadanya, saya tidak mau mengeluh, hanya saja hati saya terasa teriris karena di negara yang saya cintai ini profesi kami tidak terlalu dihargai bahkan apa yang kami dapatkan setiap bulannya tidak lebih besar daripada apa yang bisa kami dapatkan dengan bekerja menguras fisik.

Saya juga sempat berpikir bahwa profesi saya dulu sangat ironis, saya menimba ilmu di bangku kuliah selama kurang lebih empat tahun dan ketika saya lulus, saya hanya bisa mengelus dada karena kesenjangan yang terjadi di negara yang saya cintai ini sangatlah terasa. Ternyata inilah dunia nyata. Dunia seperti yang saya baca di berbagai media massa. Dunia yang dulu hanya saya kenal lewat tulisan, lewat pemaparan, bukan dunia yang saya rasakan. Dunia yang saya harapkan, dunia yang orang lain harapkan hanyalah sebatas utopia, yang entah kapan akan menjelma, tetapi setidaknya saya bersyukur karena saya berhasil mewujudkan impian saya untuk mengenalkan Indonesia lewat bahasa, karena di luar sana masih banyak teman-teman saya yang sedang berjuang untuk mendapatkan sesuatu yang layak yang sesuai dengan kemampuannya. Impian saya agar orang-orang di luar sana tahu kalau negara saya kaya akan sesuatu yang mulia bukan negara yang tak berdaya yang penuh dengan orang-orang yang ingin kaya dengan segala cara. Itulah cara saya untuk mengenal dunia, saya membaca dunia dan saya menulis hidup saya. Mungkin ini prosa tapi bukan fiksi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun