Mohon tunggu...
Elsya Rosihana Fauziyah
Elsya Rosihana Fauziyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Psikologi Pendidikan dalam Pembelajaran

30 Desember 2021   20:35 Diperbarui: 30 Desember 2021   20:40 3547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu psikologi pendidikan?

Psikologi pendidikan terdiri dari dua kata yaitu psikologi dan pendidikan. Istilah psikologi berasal dari bahasa Inggris psychology. Kata psychology merupakan dua akar yang bersumber dari bahasa Yunani, yaitu psyche yang berarti jiwa dan logo yang berarti ilmu. Dengan demikian, psikologi berarti ilmu tentang jiwa atau ilmu untuk mempelajari perilaku. Sedangkan istilah pendidikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata dasar didik yaitu memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran (Rochaini, 2019). 

Dari pengertian tersebut, psikologi pendidikan merupakan ilmu tentang perilaku atau tingkah laku manusia dalam pembelajaran yang berkaitan dengan kegiatan mengajar. Oleh karena itu, seorang guru perlu mempelajari psikologi pendidikan untuk dapat memahami perilaku dirinya dan peserta didik dalam proses pembelajaran (Novianti, 2015).

Perbedaan Karakteristik Peserta Didik

Perilaku antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya sangatlah berbeda atau dalam kata lain, dalam setiap pembelajaran terdapat berbagai macam karakteristik dari peserta didik. Perbedaan karakteristik peserta didik penting untuk diperhatikan karena dalam proses belajar-mengajar, peserta didiklah yang menjadi objek utama dalam pembelajaran. 

Kemampuan peserta didik dalam menerima materi atau bahan ajar dari guru tentulah berbeda-beda. Perbedaan peserta didik tersebut dapat disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kecerdasan intelektual, minat, gaya belajar, aspek budaya, bahasa, status sosial ekonomi, dan jenis kelamin. 

Untuk memahami perbedaan tersebut, guru dapat melakukan beberapa cara, seperti memahami karakteristik peserta didik dengan cara pendekatan kepada peserta didik, mengamati peserta didik dalam pembelajaran, atau dengan melihat perilaku sehari-hari. Dengan cara tersebut kemudian guru dapat menentukan perilakunya untuk menghadapi karakter dari masing-masing peserta didik. 

Dalam pembelajaran guru memang harus bersikap adil kepada seluruh peserta didik, tetapi perilaku untuk menghadapi peserta didik agar dapat menerima pembelajaran juga perlu dipertimbangkan antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya. 

Pengaruh Psikologi Pendidikan Bagi Peserta Didik

Penerapan psikologi pendidikan dalam pembelajaran kini sudah banyak dilakukan oleh guru di satuan pendidikan. Dengan psikologi pendidikan tersebut, akan berpengaruh kepada peserta didik, di antaranya peserta didik dapat bertanya kepada pendidik jika ada kesulitan atau hal yang tidak diketahui karena guru mampu memahami kemampuan peserta didik. 

Kemudian peserta didik akan merasa nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran karena guru menggunakan metode pembelajaran yang berbeda-beda. 

Lalu, peserta didik merasa senang ketika mendapat suatu reward baik itu hadiah atau pujian sehingga peserta didik akan semakin bersemangat untuk belajar. Selain itu, dengan adanya hukuman ketika peserta didik melanggar aturan maka peserta didik akan lebih berhati-hati dalam berperilaku.

Manfaat Psikologi Pendidikan Bagi Guru

Di samping memberikan pengaruh kepada peserta didik, psikologi pendidikan yang digunakan dalam pembelajaran juga dapat memberi manfaat bagi guru sendiri. Menurut Christoper (2018), manfaat yang dapat diperoleh antara lain sebagai berikut.

Pertama, dapat menentukan tujuan pembelajaran secara tepat. Guru yang memahami psikologi pendidikan akan dapat berperilaku dengan baik dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dikehendaki. 

Kedua, dapat menentukan strategi pembelajaran yang sesuai. Dengan strategi yang baik maka pembelajaran dapat berjalan dengan baik juga sehingga antara guru dan peserta didik akan sama-sama menikmati proses pembelajaran. Dengan kata lain, tercipta pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan dalam suatu kelas. 

Ketiga, dapat memberikan arahan dan bimbingan kepada peserta didik. Guru yang mengetahui psikologi pendidikan dapat memahami perilaku dari setiap peserta didik sehingga nantinya dapat memberikan arahan dan bimbingan kepada peserta didik jika merasa kesulitan atau mempunyai suatu masalah dalam belajar. 

Keempat, dapat menentukan penilaian hasil pembelajaran dengan adil. Selama proses pembelajaran, guru dapat melihat kemampuan dari masing-masing peserta didik sehingga ketika melakukan suatu penilaian maka guru dapat berperilaku dengan adil. 

Dengan demikian, penerapan psikologi pendidikan dalam proses pembelajaran akan memberikan pengaruh yang besar terhadap keberhasilan peserta didik dan tercapainya tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, pengetahuan tentang psikologi pendidikan perlu dipelajari untuk guru ketika terjun langsung dalam satuan pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Christoper, Gloria. (2018). Peranan Psikologi dalam Proses Pembelajaran Siswa di Sekolah. Jurnal Warta. Edisi 58. ISSN: 1829--7463.

KBBI. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online]. Diakses dari http://kbbi.web.id/pusat, [Diakses 22 Desember 2021].

Novianti. (2015). Peranan Psikologis Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar. Jurnal Pendidikan Dasar, 2(2), 55-60.

Rochaini, Nurul. (2019). Studi Literatur Pengaruh Psikologis Pendidikan Terhadap Keberhasilan Pembelajaran. ScienceEdu, 2 (2), 120-123.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun