Mohon tunggu...
Syarif Klampakarum
Syarif Klampakarum Mohon Tunggu... -

"Belajar menulis akan menambah kualitas diri kita" Tulisan-tulisan saya hanyalah tulisan biasa, yang tidak perlu dipercaya 100% atau bahkan biperdebatkan. >Hanya ingin menulis apa yang ingin kutulis. Semoga manfaat,.! Mohon maaf jika ada kata2 yang 'ndak enak dibaca karena inilah saya,.!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

NU vs Muhammadiyah, NU - Muhammadiyah vs Islam

12 Januari 2016   23:15 Diperbarui: 12 Januari 2016   23:28 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atau ketika saya sedang menjual keripik singkong dipasar dan anda berada disebelah saya menjual kue singkong anda, maka saya tidak boleh mengatakan bahwa keripik singkong lebih enak dari pada kue singkong. Saya tidak boleh memaksa pelanggan untuk membeli keripik singkong saya dan tidak membeli kue singkong anda. Pelanggan berhak membeli keripik saja, atau kue saja, atau bahkan kedua-duanya pun juga boleh.Bahkan tidak beli pun juga boleh-boleh saja.. Asalkan tidak mencela penjual keripik dan penjual kue,.!

*******

Surga. Lagi-lagi bingung mana yang masuk surga,mana yang masuk neraka. 'Ndak usah kesana dulu. Jika saya sendiri sebagai orang NU tapi tidak bisa akur dengan tetangga, dengan teman-teman, dengan sesama muslim. Sering menuduh orang yang belum tentu kebenarannya, sering membuat orang marah, tak pernah menurut dengan orang tua, sering meninggalkan sholat, tak pernah solat jama'ah, tak pernah baca al qur'an. Maka apakah pantas jika saya langsung masuk surga.? Bahkan orang yang terlihat alim, selalu sholat jama'ah, setiap hari baca al-qur'an dsb. apakah mereka pasti langsung masuk surga.?

Tidak. Masuk surga atau tidak itu adalah hak prerogatif Allah,.! Tersetrah Allah, mau memasukkan pelacur itu ke neraka atau ke surga. Tuhannya kan Allah, bukan saya atau anda,.!

Bahkan Orang alim pun bisa saja masuk neraka, dan sebaliknya, orang yang tak pernah sholat pun juga bisa masuk surga.! Yang jelas mana yang lebih bermanfaat bagi orang lain, mana yang lebih dekat dengan Tuhan, mana yang bekerja lebih ikhlas, mana yang tidak pernah korupsi dan tidak pernah dusta, maka dialah yang lebih berpotensi masuk surga, dari pada menteri yang berkali-kali pergi haji tapi korupsinya tak pernah berhenti-henti dan selau menyengsarakan rakyat.!

*******

Pertanyaan selanjutnya:

Kenapa harus ada NU dan Muhammadiyah.? Kenapa 'ndak Islam gitu saja.?

****

Al-Qur'an adalah wahyu Allah yang memiliki keluasan makna yang tak terbatas. Siapa saja yang baca Al-Qur'an pasti bisa beda pendapat dan beda pemahaman, dan itu wajar, boleh-boleh saja. Jika ada 1000 orang baca surat An-Nas maka boleh saja ada 1000 pendapat yang keluar dan beda semua. Apa lagi Al-Qur'an yang memiliki 30 Juz, 114 surat, dan (ada yang mengatakan) 66666 ayat.!

Jika ada yang berpendapat bahwa Ayam berkokok suaranya adalah "Kukuruyuk", "U' u' u' uk" dan ada juga yang berpendapat "Kongkorongkong" maka itu adalah sebuah kewajaran dan boleh-boleh saja. Yang jelas yang benar bukan siapa-siapa yang benar adalah "Ayamnya" itu sendiri.. Dan kita 'ndak usah repot-repot bentrokan hanya demi mencari mana yang benar - mana yang salah.

NU boleh ada, Muhammadiyah boleh ada, NU dan Muhammadiyah boleh ada dan boleh tidak ada. Yang jelas, yang WAJIB ada adalah Islam itu sendiri,.! Tak ada NU - tak ada Muhammadiyah, tak masalah. Tapi jika tak ada Islam sama sekali maka itu baru embah'e masalah.!

**********************************************************************************

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun