Â
Selamat Malam, Rekan/Rekanita,..!
Salam Sejahtera bagi kita semua,..!
Â
Maaf sebelumnya, karena mungkin judul di atas membuat anda agak emosi atau agak saru di mata anda..
Jancuk adalah bahasa keseharian kami, orang jawa timur, khususnya arek-arek Suroboyo. Jancuk biasa kami ucapkan kepada siapa pun dan kapan pun, disituasi dan kondisi apa pun. Ketika senang bilang "Jancuk", ketika marah bilang "Jancuk", ketika sedih bilang "Jancuk", ketika kangen bilang "Jancuk", ketika tak punya uang bilang "Jancuk", ketika punya banyak uang bilang "Jancuk". Tidak ada arti secara formal dan resmi dari kata "Jancuk". Jadi kami bisa menggunakan kata "Jancuk" untuk peristiwa apa pun dan kapan pun kami mau.
Hukum dari kata "Jancuk" pun juga berfariasi, bisa Wajib, bisa Sunnah, Mubah, Makruh, dan bisa juga Haram. Tergantung efek dan latar belakang pengucapan "Jancuk" itu sendiri.
*********
Wajib bilang Jancuk
Kayaknya ada yang baru kali ini dengar "Wajib bilang Jancuk". Sebelumya kita bahas dulu yang namanya 'Wajib'. Wajib adalah segala tindakan yang harus dilakukan, jika tidak dikerjakan maka dia akan berdosa, jika dikerjakan maka dia akan dapat pahala. Atau secara sederhananya: jika dilakukan bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan orang laen secara umum, jika tidak dikerjakan akan merugikan orang banyak.
'Jancuk Wajib' adalah untuk amar ma'ruf nahi munkar. Pengaplikasian 'Jancuk Wajib' misalnya, ketika sedang memergoki pencuri, mengusir penjahat, mengusir koruptor, mengusir penjajah. Bagi arek-arek Suroboyo wajib bilang Jancuk.! Kalau tidak biiang 'Jancuk' maka bukan arek Suroboyo namanya.
'Jancuk Wajib' disini berfungsi untuk membuat efek jera kepada seseorang yang melanggar nilai dan norma sosial, baik dalam sekala desa, nasional, maupun internasional.!Â
'Jancuk Wajib' juga berfungsi untuk melindungi diri dari orang yang pura-pura sok jagoan. Jadi kalau di Surabaya, ada preman luar yang datang asalkan dikasi Jancuk semantab mungkin pasti prean itu udah down sendiri,..!
Jika dalam sekala Nasional, ya, kalau ada koruptor yang kemlelet dan sombong, kata Jancuk untuk seluruh arek Suroboyo wajib dikumandangkan,.! Apa lagi ada aparat atau pihak-pihak tertentu malah membela koruptor yang sudah jelas-jelas dia korupsi.
Sunnah bilang Jancuk
Budaya kata Jancuk sudah mendarah daging bagi arek Suroboyo, jadi jangan keget kalau suatu saat ada yang menyapa anda begini "Cok, Jancuk, gimana kabarnya, Cuk.? Suwe ndak ketemu. Jancuk, kayaknya semakin subur aja nie.?" Biasanya ini digunakan untuk sesama arek Suroboyo yang sudah akrab bertahun-tahun. Jika tidak ada kata jancuk maka mulutnya bisa seperti tak berlidah, jadi secara otomatis lidah itu akan bilang Jancuk secara sendirinya.
Atau bisa diaplikasikan dengan peristiwa lainya, asalakan itu bermanfaat secara umum, baik dalam hal sosial, budaya, politik, maupun keagamaan. Entah itu dalam lingkup dunia pertemanan, persahabatan, kemasyarakatan, atau bahkan hidup berbudaya dan berbangsa sekali pun. Entah itu dalam sekala Nasional mau pun Internasional, ya, silahkan, monggo kerso,..!
Untuk Jancuk Mubah, Makruh, dan Haram silahkan dipelajari sendiri jika ada waktu dan jika ada keinginan, jika 'ndak, ya, ndak masalah,.!
Lalu apa hukumnya bilang Jancuk kepada SBY dan Jokowi.?
Apa hukumnya bilang Jancuk kepada aparat pemerintah.?
Apa hukumnya bilang Jancuk kepada para korupto, pelindung koruptor dan pembantu koruptor.?
Apa hukumnya bilang Jancuk kepada para pemimpin yang lupa pada janji-janjinya, tak pernah memberi hak-hak rakyat, suka membohongi dan memperkosa rakyat dengan menikmati semua uang rakyat yang seakan akan itu adalah miliknya sendiri.?
****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H