Mohon tunggu...
Elsya Nadia
Elsya Nadia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Prodi PIAUD

Saya suka menulis, memasak, dan membuat kerajinan tangan , saya suka melakukan hal hal yang hasilnya membuat saya senang.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Penggunaan Gadget pada Anak Usia Dini Mempengaruhi Perkembangan Sosial-Emosional Mereka

29 Mei 2024   01:56 Diperbarui: 29 Mei 2024   07:21 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penggunaan gadget telah mengubah cara kita berinteraksi, belajar, dan menjalani kehidupan sehari-hari. Di era teknologi saat ini, anak-anak tumbuh dengan mudah menggunakan perangkat seperti smartphone, tablet, dan laptop yang sudah terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari. 

Gadget dapat memberikan hiburan, akses informasi, dan kemampuan berinteraksi tak terbatas. Namun, perdebatan tentang efek sebenarnya dari penggunaan gadget masih berlanjut, terutama terkait dampaknya pada perkembangan individu dan masyarakat. Saat membahas dampak gadget terhadap individu dan masyarakat, terdapat dua perspektif, yaitu dampak positif dan negatif.

Adapun Dampak Positif dan Negatif Gadget bagi Perkembangan Sosial-Emosional Anak Usia Dini yaitu :

1. Dampak Positif

(Sumber gambar: freepik.com)
(Sumber gambar: freepik.com)

Penggunaan gadget pada anak usia dini memiliki dampak positif dan mungkin bermanfaat karena dapat membantu mereka belajar dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan. Misalnya, ada banyak aplikasi pendidikan yang dapat membantu anak-anak mengasah kreativitas dan belajar seperti  mewarnai,mengenal angka, huruf, dan bahasa. Alat ini juga dapat membantu anak berkomunikasi dengan teman dan keluarga melalui panggilan suara, video call atau pesan teks.

2. Dampak Negatif

(Sumber gambar: linimassa.id)
(Sumber gambar: linimassa.id)

Perangkat gadget ini dapat membantu mencari informasi, tetapi menggunakannya pada anak usia dini mungkin berbahaya. Anak-anak menghabiskan waktu lebih banyak dengan gadget daripada berinteraksi dengan dunia luar. Padahal, lingkungan sosial memiliki pengaruh yang signifikan pada perkembangan sosial dan emosi anak. 

Penggunaan gadget ini dapat menimbulkan kecanduan, dan semakin sering anak bermain gadget, semakin besar pengaruhnya pada perkembangan emosi anak, seperti kecenderungan untuk meluapkan emosinya, menjadi egois, dan selalu ingin menang sendiri. 

Anak-anak dapat kehilangan kemampuan untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain di dunia nyata jika mereka terlalu banyak menggunakan gadget. Mereka mungkin lebih tertarik untuk bermain game atau menonton video dengan gadget dari pada bermain di luar rumah dengan teman-teman mereka. 

Dampak negatif yang paling umum terjadi pada anak-anak  setelah di beri kebebasan bermain gadget adalah mereka menjadi tidak mengenal waktu karena setiap waktu mereka dihabiskan untuk bermain gadget, mereka juga mengalami sakit mata karena jarang berkedip karena paparan sinar gadget yang kuat, mereka juga kehilangan kontrol diri dan kontrol emosi saat waktu mereka bermain gadget berkurang, dan mereka menjadi kurang berinteraksi dengan teman atau orang-orang di sekitar mereka karena mereka lebih senang menggunakan gadget. 

Gadget yang diberikan orangtua kepada anak mereka didasarkan pada keinginan anak, dengan maksud untuk memperkenalkan teknologi agar anak tidak merasa bosan. Orang tua yang berpikiran demikian berisiko membuat anak cenderung ingin menyendiri dan lupa berinteraksi sosial dengan teman dan lingkungan sekitarnya. 

Pada usia dini, anak seharusnya mengasah kemampuan bersosialisasi melalui interaksi langsung dengan lingkungan, bukan melalui gadget. Terdapat juga orang tua yang memberikan gadget kepada anak mereka untuk mengalihkan perhatian anak agar tidak mengganggu pekerjaan. Hal ini juga dapat berdampak negatif pada perkembangan sosial dan emosional anak.

(Sumber gambar: Halosehat.com)
(Sumber gambar: Halosehat.com)

Oleh karena itu, sangat penting bagi orangtua dan pengasuh untuk mengawasi serta mengatur penggunaan perangkat gadget oleh anak-anak dengan seimbang. Anak-anak harus diberi kesempatan untuk bermain dan belajar di dunia nyata, bukan hanya di dunia maya. Dengan demikian, mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dalam segi fisik, emosional, dan sosial. 

Untuk meningkatkan dan mengoptimalkan seluruh aspek perkembangan anak, terutama aspek sosial emosional, kerjasama antara orangtua di rumah dan guru di sekolah diperlukan dengan membatasi penggunaan perangkat gadget oleh anak usia dini serta melibatkan mereka dalam interaksi dengan lingkungan sehari-hari. Hal ini bertujuan agar anak-anak dapat memiliki kemampuan untuk bekerjasama, beradaptasi, berinteraksi secara positif, mengendalikan emosi, mengembangkan empati terhadap teman, mematuhi aturan, dan menghargai orang lain, yang semuanya merupakan kunci utama dalam kehidupan sosial mereka.

Menghindari penggunaan gadget oleh anak merupakan tugas yang sulit dan hampir tidak mungkin. Kehidupan sehari-hari melibatkan penggunaan gadget, seperti orang tua yang menggunakan gadget untuk bekerja, berkomunikasi dengan keluarga menggunakan gadget, dan sebagainya. Namun, anak sering kali berada di sekitar orang tua, sehingga menjauhkan mereka dari gadget merupakan tugas yang menantang. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mengontrol anak agar tidak kecanduan gadget. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut:

1. Memilah umur 

Saat anak berusia antara 6 hingga 12 tahun dikenai penggunaan gadget, penting bagi orang tua untuk memainkan peran dalam mengevaluasi konten yang pantas ditunjukkan kepada anak. 

Sebagai contoh, orang tua sebaiknya hanya mengizinkan penggunaan gadget sebagai alat untuk memberikan pendidikan kepada anak, terutama dalam hal memperkenalkan warna, bentuk, dan suara. 

Hal ini disebabkan anak usia di bawah 6 tahun cenderung lebih fokus pada pengembangan sensorimotoriknya, sehingga meskipun gadget dapat menjadi alat orang tua dalam mendidik anak, anak tidak akan mendapat kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan objek nyata melalui gadget tersebut.

 

2. Menentukan waktu untuk anak bermain gadget

Peran orang tua harus bersifat tegas terhadap anak, terutama dalam hal penggunaan gadget. Jika orang tua tidak menegaskan sikapnya terhadap anak, anak dapat terjerumus ke dalam kecanduan bermain gadget. 

Orang tua sebaiknya menetapkan batasan waktu bagi anak dalam menggunakan gadget, seperti membatasi waktu bermain hanya dua kali seminggu atau sekali seminggu, terutama pada akhir pekan atau hari libur. 

Penerapan aturan semacam ini bertujuan agar anak belajar disiplin dan tidak terlalu terpaku pada interaksi dengan gadget semata. Oleh karena itu, disarankan agar orang tua mendorong anak untuk bermain bersama teman-temannya, karena interaksi sosial dan emosional yang sehat juga harus dikembangkan anak dengan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Apabila anak telah terlanjur kecanduan bermain gadget, orang tua atau pengasuh dapat menerapkan beberapa metode berikut ini:

1. Mengatur Penggunaan

Anak-anak yang berusia di bawah 2 tahun sebaiknya tidak dibiarkan bermain dengan perangkat elektronik pribadi seperti televisi, smartphone, dan tablet.b. Anak-anak yang berusia antara 2 hingga 4 tahun sebaiknya hanya diberikan waktu maksimal satu jam setiap harinya.c. Anak-anak yang berusia 5 tahun ke atas sebaiknya tidak melampaui batas waktu 2 jam setiap harinya untuk kegiatan rekreasi (di luar kegiatan belajar).

2. Menyusun Jadwal

Jadwalkan waktu yang tepat saat anak bermain gadget. Selain itu, orang tua juga dapat menyiapkan alternatif lain agar anak tidak merasa bosan dan tidak tertarik kembali ke gadget.

3. Menjadi Teladan yang Baik

Telah menjadi pengetahuan umum bahwa anak-anak meniru perilaku orang tua mereka. Oleh karena itu, orang tua juga harus memberikan contoh yang baik dengan tidak menggunakan gadget saat bersama anak.

4. Menetapkan Area Tanpa Gadget di Rumah

Menetapkan area-area bebas gadget di dalam rumah, seperti ruang makan, ruang keluarga, dan sebagainya, berarti bahwa ketika berada di ruang tersebut, tidak ada yang diperbolehkan menggunakan gadget.

5. Menyampaikan Bahaya Penggunaan Gadget yang Berlebihan

Orang tua dapat memberitahu anak mengenai dampak negatif dari bermain gadget terlalu lama, seperti risiko sakit mata, obesitas karena duduk terlalu lama, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan orang tua ketika anak kecanduan bermain gadget dapat dilakukan dengan menerapkan solusi-solusi yang telah dijelaskan di atas agar tidak merusak kesehatan fisik maupun mental anak.

Penulis berharap artikel ini bermanfaat bagi orang tua atau pengasuh untuk selalu mengawasi, mengatur, dan waspada terhadap pengaruh gadget terhadap perkembangan sosial dan emosional anak, sehingga tidak sampai anak kecanduan dan bergantung pada gadget yang dapat menghambat perkembangan sosial dan emosional mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun