Hal ini disebabkan anak usia di bawah 6 tahun cenderung lebih fokus pada pengembangan sensorimotoriknya, sehingga meskipun gadget dapat menjadi alat orang tua dalam mendidik anak, anak tidak akan mendapat kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan objek nyata melalui gadget tersebut.
Â
2. Menentukan waktu untuk anak bermain gadget
Peran orang tua harus bersifat tegas terhadap anak, terutama dalam hal penggunaan gadget. Jika orang tua tidak menegaskan sikapnya terhadap anak, anak dapat terjerumus ke dalam kecanduan bermain gadget.Â
Orang tua sebaiknya menetapkan batasan waktu bagi anak dalam menggunakan gadget, seperti membatasi waktu bermain hanya dua kali seminggu atau sekali seminggu, terutama pada akhir pekan atau hari libur.Â
Penerapan aturan semacam ini bertujuan agar anak belajar disiplin dan tidak terlalu terpaku pada interaksi dengan gadget semata. Oleh karena itu, disarankan agar orang tua mendorong anak untuk bermain bersama teman-temannya, karena interaksi sosial dan emosional yang sehat juga harus dikembangkan anak dengan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Apabila anak telah terlanjur kecanduan bermain gadget, orang tua atau pengasuh dapat menerapkan beberapa metode berikut ini:
1. Mengatur Penggunaan
Anak-anak yang berusia di bawah 2 tahun sebaiknya tidak dibiarkan bermain dengan perangkat elektronik pribadi seperti televisi, smartphone, dan tablet.b. Anak-anak yang berusia antara 2 hingga 4 tahun sebaiknya hanya diberikan waktu maksimal satu jam setiap harinya.c. Anak-anak yang berusia 5 tahun ke atas sebaiknya tidak melampaui batas waktu 2 jam setiap harinya untuk kegiatan rekreasi (di luar kegiatan belajar).
2. Menyusun Jadwal
Jadwalkan waktu yang tepat saat anak bermain gadget. Selain itu, orang tua juga dapat menyiapkan alternatif lain agar anak tidak merasa bosan dan tidak tertarik kembali ke gadget.