Mohon tunggu...
Elsumaila
Elsumaila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hamba

Menjadi Pelayan Nabi Muhammad Saw

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gelar Diskusi Ilmiah, Ampiqu NTB PTIQ-IIQ Jakarta Hadirkan Ketua Umum PC IPNU Kota Bima

9 Maret 2024   10:17 Diperbarui: 9 Maret 2024   10:20 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi kegiatan 

Asosiasi Mahasiswa pengkaji Ilmu Alquran (Ampiqu) menggelar diskusi ilmiah dengan tema "menapaki jejak sri sultan Muhammad Salahuddin". Agenda tersebut diselenggarakan pada 06 Februari 2024 pukul 19.00. Diskusi tersebut diselenggarakan di kafe afkar, Cireundeu, Kec. Ciputat Timur, Tangerang Selatan. 

Lingkar diskusi tersebut dihadiri oleh segenap pengurus dan anggota organisasi Ampiqu tidak terkecuali para senior dari organisasi tersebut. Selain itu, acara tersebut dihadiri juga oleh salah satu qori internasional Syamsuri Firdaus.

Diketahui bahwa narasumber dalam diskusi ilmiah tersebut bernama Zainul Muttaqin atau yang akrab disapa Gus Inul yang merupakan seorang putra dari pimpinan pondok pesantren Alquran Ash-Shiddiqiyah TGH M. Siddik H. Idris. Selain itu Gus Inul juga merupakan seorang ketua umum pimpinan cabang ikatan pelajar nahdlatul ulama (PC IPNU) kota Bima, Nusa Tenggara Barat. 

Dalam diskusi tersebut Gus Inul menjelaskan bahwa Sultan Muhammad Salahuddin merupakan sultan Bima ke-XIV. Sultan Muhammad Salahuddin merupakan sosok yang bergelar Ruma Makakidi Agama yang artinya adalah sosok pendiri atau penegak agama.

Sultan Muhammad Salahuddin merupakan tokoh yang menerima organisasi Nahdlatul Ulama di kota Bima saat itu, sehingga sosok sultan tersebut dinobatkan menjadi pengurus NU pertama di kota Bima pada tahun 1936, ungkap Gus Inul.

Selain itu, Gus Inul juga berharap agar diskusi ilmiah yang membahas tentang sejarah semacam ini senantiasa digalakkan. Salah satu tujuannya adalah agar mahasiswa dapat mengenal dan memahami sejarah daripada tokoh-tokoh penting di daerahnya masing-masing. 

Di samping itu, ketua umum Ampiqu Muharror Mahfudz juga sangat mengapresiasi agenda diskusi ilmiah tersebut, terlebih diskusi yang membahas tentang sejarah seorang tokoh-tokoh terdahulu yang berdedikasi tinggi untuk sebuah daerah ataupun negeri. Hal ini menjadi penting karena banyak dari kalangan mahasiswa masih buta akan sejarah, ungkap Muharror.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun