Mohon tunggu...
Elsi Rahmadayanti
Elsi Rahmadayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Teori Pertentangan Kelas: Landasan Analisis Sosial yang Mendalam

2 Desember 2023   11:53 Diperbarui: 2 Desember 2023   12:08 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Teori pertentangan kelas merupakan kerangka analisis yang memahami masyarakat sebagai arena di mana kelompok-kelompok dengan kepentingan ekonomi yang berbeda saling bertentangan. Konsep ini telah menjadi landasan bagi pemahaman terhadap struktur sosial dan dinamika konflik dalam masyarakat. 

Teori ini memiliki akar historis yang kuat, terutama terkait dengan pemikiran Karl Marx dan Friedrich Engels pada abad ke-19. Marx mengemukakan bahwa masyarakat terbagi menjadi dua kelas utama: buruh (proletariat) dan pemilik modal (bourgeoisie). Pertentangan antara kelas ini dianggap sebagai dorongan utama perubahan sosial.

Teori pertentangan kelas menyoroti peran sentral ekonomi dalam menentukan struktur sosial. Kelas-kelas sosial didefinisikan oleh hubungan mereka dengan alat produksi, dan ketidaksetaraan ekonomi menjadi sumber utama konflik. Pemilik modal memiliki kontrol atas sumber daya, sementara buruh tergantung pada penjualan tenaga kerja mereka.

Teori ini mengajukan pertanyaan mendasar tentang kesetaraan dan ketidaksetaraan dalam masyarakat. Pengikut teori pertentangan kelas berpendapat bahwa upaya menuju kesetaraan sesungguhnya hanya mungkin melalui perubahan struktural yang meruntuhkan dominasi kelas ekonomi yang lebih tinggi.

Pertentangan kelas dianggap sebagai pendorong utama perubahan sosial. Marx memproyeksikan bahwa pertentangan antara buruh dan pemilik modal akan mencapai puncaknya dengan terbentuknya masyarakat tanpa kelas, di mana kepemilikan kolektif atas alat produksi menggantikan sistem kapitalis.

Meskipun teori pertentangan kelas memberikan wawasan yang kuat tentang konflik sosial, kritiknya datang dari berbagai sudut pandang. Beberapa kritikus berpendapat bahwa teori ini kurang memperhitungkan kompleksitas identitas dan konflik selain yang bersumber dari ekonomi.

Pentingnya teori pertentangan kelas terletak pada pemahaman bahwa ketidaksetaraan ekonomi tidak hanya merupakan hasil dari ketidakadilan, tetapi juga merupakan pendorong perubahan sosial. 

Teori pertentangan kelas tetap relevan dalam menganalisis struktur sosial dan konflik dalam masyarakat. Meskipun telah mengalami pengembangan dan kritik sejak kemunculannya, konsep ini terus memainkan peran penting dalam pemahaman kita tentang dinamika sosial dan upaya menuju kesetaraan.

Dengan demikian, teori pertentangan kelas memberikan landasan konseptual untuk memahami konflik sosial dan dinamika perubahan dalam masyarakat, menyoroti pentingnya aspek ekonomi dalam membentuk struktur dan arah perkembangan suatu masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun