Mohon tunggu...
Elsi Rahmadayanti
Elsi Rahmadayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritikan Keynes terhadap Teori Klasik: Mendobrak Paradigma Ekonomi

1 Desember 2023   22:48 Diperbarui: 1 Desember 2023   23:36 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada awal abad ke-20, ekonom Inggris, John Maynard Keynes, menyajikan kritik tajam terhadap teori ekonomi klasik yang telah mendominasi pemikiran ekonomi. Keynesianisme, yang diilhami oleh pandangan Keynes, mengguncang fondasi teori klasik dan membuka jalan bagi pemikiran baru tentang pengelolaan perekonomian. Mari kita eksplorasi kritikan utama Keynes terhadap teori klasik.

Teori klasik, yang dipelopori oleh ekonom seperti Adam Smith dan David Ricardo, percaya pada konsep keseimbangan otomatis pasar. Mereka berargumen bahwa pasar akan secara alami mencapai keseimbangan antara penawaran dan permintaan, serta upah dan keuntungan. Keynes meragukan pandangan ini dan menyatakan bahwa pasar seringkali dapat mengalami ketidakseimbangan, terutama dalam situasi resesi.

Teori klasik menekankan bahwa minimnya campur tangan pemerintah dalam urusan ekonomi. Mereka percaya bahwa pasar bebas dan persaingan akan mencapai alokasi sumber daya yang optimal. Namun, Keynes berpendapat bahwa dalam kondisi depresi atau resesi, pemerintah seharusnya terlibat secara aktif melalui kebijakan fiskal untuk merangsang aktivitas ekonomi.

Ekonom klasik, terutama David Ricardo, mengembangkan teori nilai kerja sebagai dasar harga barang dan jasa. Namun, Keynes mempertanyakan relevansi teori nilai kerja ini dalam menghadapi ekonomi modern yang lebih kompleks. Ia juga menunjukkan bahwa upah mungkin tidak selalu menyesuaikan diri untuk mencapai keseimbangan antara tenaga kerja dan kapital.

Teori klasik cenderung mengasumsikan bahwa individu dan perusahaan akan selalu mengoptimalkan pengeluaran mereka berdasarkan pendapatan yang mereka terima. Keynes, dalam teorinya tentang konsumsi, menyatakan bahwa tingkat pengeluaran masyarakat tidak selalu selaras dengan tingkat pendapatan, terutama dalam situasi ketidakpastian ekonomi.

Keynes membahas fenomena pengangguran dan fluktuasi ekonomi yang sulit dijelaskan oleh teori klasik. Teori klasik mengabaikan kemungkinan terjadinya pengangguran yang bertahan lama atau tidak terduga, sementara Keynesianisme menekankan pentingnya kebijakan fiskal untuk mengatasi kondisi-kondisi ini.

Salah satu kontribusi besar Keynes adalah pengembangan teori multiplier, yang menyatakan bahwa peningkatan pengeluaran pemerintah atau investasi swasta dapat menciptakan efek domino yang positif pada pendapatan nasional. Ini berbeda dengan pandangan klasik yang kurang mengakui dampak eksponensial dari perubahan pengeluaran.

Kritikan Keynes terhadap teori klasik membuka pintu bagi evolusi pemikiran ekonomi. Keynesianisme menjadi landasan bagi kebijakan ekonomi selama beberapa dekade dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman kita tentang cara perekonomian beroperasi. Meskipun terdapat perdebatan terus-menerus antara pendekatan klasik dan Keynesian, pengakuan akan kritik Keynes terhadap teori klasik telah mengenali kompleksitas dan dinamika perekonomian yang nyata.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun