Mohon tunggu...
Elsha Leona
Elsha Leona Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa sastra tapi ga nyastra banget.

"Asal sabar, yakin dan tawakkal tentulah sampai maksud yang kekal" (Marah Rusli; Siti Nurbaya; 1992)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV III UNEJ: Penurunan Minat Literasi pada Anak-Anak, Mahasiswa UNEJ Menawarkan Terobosan Baru dalam Berliterasi

12 September 2021   14:39 Diperbarui: 22 Juli 2022   09:26 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 3. Edukasi Literasi (Dokumentasi Pribadi)

        

       Penerjunan Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Back to Village III Universitas Jember telah dilaksanakan pada 12 Agustus 2021 lalu. Mahasiswa secara individu melaksanakan KKN di tempat yang mereka pilih masing-masing. Sistem yang dibuat tersebut merupakan sebuah bentuk pengambilan sikap dan sebuah terobosan baru di masa pandemi Covid-19. Beberapa aspek lumpuh akibat Pandemi Covid-19 sehingga kegiatan KKN tersebut berupaya semaksimal mungkin memberdayakan masyarakat untuk bangkit baik dalam segi ekonomi maupun pendidikan. KKN BTV III UNEJ ini memiliki beberapa pilihan tema yang khusus, sehingga mahasiswa dapat memilih salah satu tema tersebut untuk ranah pengabdian masyarakat yang akan mereka laksanakan. Ada lima tema yang menjadi pilihan, salah satunya "Program Literasi Desa Terdampak Pandemi Covid-19". Pelaksana mengambil tema tersebut dengan menitikberatkan sasarannya pada anak-anak sekolah yang mana kini tengah mengalami masa yang kritis akibat pembelajaran daring. 

         Gadget kini menjadi alat yang penting dalam penerimaan pembelajaran sekolah, pun minat anak-anak dalam membaca semakin turun dan rasa ketergantungan terhadap gadget membuat mereka mengesampingkan manfaat gadget itu sendiri yang mulanya untuk pembelajaran menjadi alat hiburan saja berupa gim online. Menurut UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca. Melihat angka yang memprihatikan tersebut terlebih di masa yang rentan dengan degredasi nilai-nilai sosial, pelaksana berusaha menciptakan sebuah rencana pemberdayaan meliputi inovasi dalam penanaman minat literasi anak-anak. Melalui variasi bentuk kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan gadget sehingga anak-anak mampu menggunakan gadget dengan bijak sejak dini.

Gambar 2. Sosialisasi (dokumentasi pribadi)
Gambar 2. Sosialisasi (dokumentasi pribadi)

          Pelaksana melaksanakan KKN di  Kelurahan Sumbersari, pusatnya di Lingkungan Pelindu Jalan Semeru nomor 69 RW 05 Kelurahan Sumbersari. Sebelum melaksanakan serangkaian kegiatan yang disusun berdasarkan roadmap dan canvas pelaksana melaksanakan kegiatan sosialisasi dan sowan ke RT, RW, serta warga di lingkungan pelindu tersebut sebagai bentuk pengenalan terhadap apa yang akan pelaksana lakukan. Hal itu dilaksanakan pelaksana dengan tetap menjunjung norma kesopanan. Pelaksana menemukan banyak hal-hal yang mana bisa digunakan sebagai pandangan untuk menentukan langkah eksekusi terhadap program kerja yang dicanangkan.

         "Sekarang sekolah serba pakai hape, Mbak. Tapi yang repot tetap ibunya. Anaknya main hape permainan, ibunya yang ikut sekolah." Ujar Lulik (47 tahun) ketua jema'ah muslimat RW 05 Sumbersari. 

         Keresahan yang ada memberikan bermacam-macam strategi untuk membuat anak-anak tertarik untuk membaca. Namun, titik tekannya bukan pada membaca saja namun juga sejauh mana anak-anak mampu menangkap nilai-nilai positif dari tiap bacaan yang mereka baca. Bacaan yang diberikan  pelaksana berupa cerita pendek, fabel, yang mana berasal dari Indonesia. Sehingga nilai budayanya juga tetap ada, anak-anak juga bisa melek terhadap budaya yang ada di Indonesia. Pelaksana menemui banyak anak yang belum bisa membaca, sebagai awal penanaman literasi anak, pelaksana membaca cerita secara interaktif lalu muncul rasa keingintahuan terhadap bacaan yang tengah pelaksana berikan pada anak-anak. Hal itu merupakan bentuk ajakan agar minat anak-anak terhadap literasi dapat ditingkatkan.

         Pelaksana melaksanakan pertemuan sebanyak tiga kali dalam seminggu dengan anak-anak. Pertemuan pertama digunakan untuk pengenalan terhadap literasi sebagai acuan untuk mengukur sejauh mana minat anak-anak dalam membaca, dilanjutkan dengan permainan kecil-kecilan supaya anak-anak mampu mengikuti tiap program kerja yang dilaksanakan pelaksana dengan semangat. Pelaksana memberikan semacam cerita-cerita kecil dengan memberikan nilai-nilai sosial di dalamnya, seperti peduli lingkungan, menghormati pendapat, dan bertindak terpuji. Pelaksana juga memberikan semacam pengingat mengenai apa itu Pancasila dan memberikan cerminan nilai-nilai yang terkandung dalam tiap sila. 

Gambar 3. Edukasi Literasi (Dokumentasi Pribadi)
Gambar 3. Edukasi Literasi (Dokumentasi Pribadi)

      Pelaksana menemukan minat yang bagus ketika anak-anak membawa gadget ketika melaksanakan pembelajaran literasi dengan pelaksana. Mereka menaruh banyak atensi terhadap salah satu aplikasi sosial media yang kini sedang trendi. Dari aplikasi tersebut, atas bacaan literasi yang pelaksana berikan mampu digunakan sebagai contoh agar anak-anak juga mampu melaksanakan bacaan interaktif cerita rakyat Indonesia melalui sosial media trendi tersebut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun