Mohon tunggu...
Elshadez
Elshadez Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa

Pecinta musik,suka menulis, suka gambar dan hidup dalam kertas.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Patah Hati yang Paling Dahsyat adalah Kegagalan dalam Pernikahan

30 April 2018   14:08 Diperbarui: 30 April 2018   14:20 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa teman saya ini membeberkan tentang situasi rumah tangganya, termasuk tentang pertengkaran karena hal yang sepele. Kata mereka sangat wajar jika orang yang berumahtangga itu bertengkar. Tapi teman saya yang lainpun bilang bahwa tingkat bertengkarnya itu ada yg biasa saja yang bakal cuman diem - dieman, ada yang sampai main fisik atau adu mulut ( udah KDRT ya sebenarnya ) tapi teman saya ini tetap bertahan dengan suaminya karena mereka baru menikah selama dua tahun. Tapi ada seorang teman saya yang memutuskan untuk berhenti membina rumah tangga, penyebabnya saya tak di beri tau, karena itu merupakan suatu privasi untuk kehidupannya.  

Meskipun begitu saya tau sekali bagaimana proses putusan bercerai. Dia selalu menangis saat menelpon saya, dengan banyak ucapan malu di bibirnya karena ia gagal untuk bertahan. Saya terdiam, bingung karena tak tau bagaimana perasaan itu. Setelah teman saya resmi bercerai, beberapa kali saya bertemu dengan dia. Dan sama seperti pasangan yang belom move on, dia suka melamun dan berandai. Andai saja mereka masih bersama.

Dari semua curhatan itu, saya mereflesikan hidup mereka kedalam kehidupan saya pribadi. Seharusnya saya tak boleh mendengar hal semacam ini, karena saya orangnya suka baperan dan suka sedih sendiri kalau ada yang tak baik disekeliling saya. Dari curhatan pertama dengan teman saya tentang lelaki pedekatenya itu, saya semakin mengganggap bahwa masalah tentang di tinggal kekasih itu sangat sangat sepele. Karena bagi saya, patah hati yang sebenarnya adalah saat seseorang memutuskan untuk bercerai. Mendengar kata bercerai saja, saya sudah kelimpungan sedih karena diri saya tak bisa membayangkan itu terjadi, bila saya yang mengalami hal tersebut.

Jadi ketika kita putus karena di tinggal kekasih. Move on !!

Karena lebih baik ditinggal sekarang dibandingkan Nanti saat telah menikah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun