Mohon tunggu...
Else Novita Sari
Else Novita Sari Mohon Tunggu... -

lahir di palembang.. gemar memasak dan membaca buku..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

JAM 1.10 DINI HARI

2 November 2016   02:08 Diperbarui: 2 November 2016   02:13 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Terbangun dari tidur karna ganasnya gigitan nyamuk, seketika aku menatap wajah DIA, kulihat jam 1.10 dini hari. DIA masih masih asik menatap layar ponselnya.. lengkap dengan earphone yang di gunakan nya.. asap rokok masih mengepul keluar dari bibirnya.. celana kerja sedari pagi bekerja masih melekat di tubuhnya, apakah DIA masih belum mandi, celana pendek yang kusiapkan untuk tidur malamnya juga tidak di pakainya... Ini kah rupa DIRI nya.. sebenarnya sebelum aku terbangun dari tidur jam 1.10 dini hari ini aku merasakan gigitan nyamuk ini. tetapi akal terus bertanya.. mengapa nyamuk tetap ganas menggigit tubuh ku.. aku saat ini bersama orang yang belum tidur.. lampu kamar menyala terang. pasti akan melihat aku yang sedang sibuk menahan serangan gigitan nyamuk.. Dimana orang yang sedang bersama ku.. Apakah DIA masih kesal kepada ku, apakah aku tidak ingat mungkin dia lapar sehingga tidak ada makanan untuknya, oo.. pantas dia kesal kepada ku..

Sambil terus menahan sakit dengan gigitan nyamuk yang tak kenal lelah, akal ku terus mencari dan menanyakan DIMANAKAH DIA???

sehingga AKAL ku memerintahkan mata ku untuk terbuka...

ku buka mata ku.. ku tatap DIA..

DAN....

 Seperti di awal Cerita ku...

Entah mengapa batin ku terus bertanya...

DIA kah Orang nya..

Yang Aku Pertahankan.. Ketika Ayah dan Ibu Melarang ku untuk dekat dengan nya..

DIA kah Orang nya...

Yang Membuat ku tidak bisa tidur di malam dan terbangun dini hari, di pula aku menulis perasaan suka untuk dia... sehingga hubungan kami jelas sudah TIGA TAHUN yang lalu..

TAPI

Kesal ku berkecamuk..

Beranjak dari tempat tidur ku, setelah puas aku menatap DIA..

ku singkirkan selimut yang menutupi tubuhku..

kulihat Meja tempat makanan..

Nasi Bungkus Pemberian Adik Ku

Martabak Telor yang kubeli sepulang bekerja

dan Air Minum di Teko..

Semua Telah HABIS dan BERKURANG..

Apa yang yang membuat Dia Kesal hingga jam 1.10 dini hari aku terbangun dari tidurku..

Menulis dan menatap wajah nya dengan penuh tanda tanya..

Aku nyalakan Anti Nyamuk..

Untuk ku dan Untuk Putri dan Ibu ku di kamar atas..

Seandainya saja DIA BISA melakukan ini...

LELAH menulis..

Anti nyamuk sudah bekerja dengan baik..

Mulai terasa mengantuk lagi..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun