Mohon tunggu...
Elsa Yuni Rahmawati
Elsa Yuni Rahmawati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya mempunyai hobi menggambar

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Gunung Meletus di Sumatra Barat: Analisis Geomorfologi dan Dampak Lingkungan

30 Mei 2024   14:13 Diperbarui: 30 Mei 2024   14:39 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gunung Marapi di Sumatera Barat, Indonesia, adalah salah satu gunung api yang paling aktif di wilayah tersebut. Letusan-gunung ini telah menarik perhatian banyak orang karena dampaknya yang signifikan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Dalam essay ini, kita akan mengeksplorasi sejarah letusan Gunung Marapi, dampaknya, serta upaya mitigasi dan kesiapsiagaan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat setempat.Perubahan kondisi tanah dan hidrologi mempengaruhi proses geomorfis seperti penggundulan hutan, sedimentasi, dan perkembangan bentang alam. Sebagai contoh, keberadaan parit dan cekungan lepas pantai dapat mengurangi dataran aluvial di dataran rendah, meskipun dataran ini dapat berkembang jika daerah aliran sungai terbatas.

Gunung Marapi memiliki keindahan alam yang luar biasa. Pemandangan dari puncak gunung sangat memukau, dengan panorama yang meliputi hamparan sawah, hutan, dan kota Padang. Selain itu, Gunung Marapi juga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, dengan berbagai jenis flora dan fauna yang hidup di sekitar gunung. Meskipun memiliki keindahan alam yang luar biasa, Gunung Marapi juga memiliki potensi bahaya yang besar. Letusan gunung dapat mengakibatkan kerusakan yang besar pada lingkungan dan masyarakat sekitarnya.

Gunung Marapi terletak di wilayah administrasi Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat. Letusan gunung ini dapat dikategorikan sebagai aktivitas vulkanik yang berpotensi mengakibatkan kerusakan lingkungan dan masyarakat. Dalam analisis geomorfologi, perlu diperhatikan bahwa Gunung Marapi memiliki bentuk lahan yang unik, dengan ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut. Bentuk lahan ini mempengaruhi proses geomorfologi yang terjadi di sekitar gunung, seperti erosi dan sedimentasi.

Dampak letusan Gunung Marapi terhadap lingkungan sangat signifikan. Kolom abu vulkanik yang teramati setinggi 3.000 meter dapat mengakibatkan kerusakan pada vegetasi dan fauna di sekitar gunung. Selain itu, letusan gunung juga dapat mengakibatkan perubahan iklim lokal, yang dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat sekitarnya.

Pemerintah dan masyarakat setempat telah melakukan upaya mitigasi dan kesiapsiagaan untuk menghadapi potensi bahaya letusan Gunung Marapi. Tim BPBD Kabupaten Agam telah meluncur ke dua wilayah kecamatan terdekat dari puncak gunung untuk mengamankan sarana air bersih serta membershkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh. PVMBG-Badan Geologi juga akan selalu berkoordinasi dengan BNPB, BPBD Provinsi Sumatera Barat, BPBD Kabupaten Agam, dan BPBD Kabupaten Tanah Datar dalam memberikan informasi tentang aktivitas Gunung Marapi.

Perubahan geomorfologi ini juga telah mempengaruhi masyarakat sekitar gunung. Mereka yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi harus selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan. Warga sekitar juga diminta menggunakan masker jika terjadi hujan abu dan mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

Pengaruh erupsi Gunung Marapi juga telah mempengaruhi pendakian dan kegiatan wisata di sekitar gunung. Pendakian utama dimulai dari Koto Baru, dengan rute melalui hutan bambu, Pintu Angin, dan cadas, memberikan tantangan menarik bagi para pendaki. Namun, pendaki harus memperhatikan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi-Badan Geologi, terutama larangan mendekati Marapi dalam radius 3 km dari kawah/puncak saat tingkat aktivitas waspada, perlu diikuti.

Setiap bencana alam yang terjadi selalu membawa dampak yang signifikan baik itu bagi masyarakat maupun bagi alam disekitarnya. Banyak hal yang terhambat seperti infrastruktur, perekonomian yang merosot dan yang paling tragis banyak memakan korban jiwa. Masyarakat dan pemerintah berusaha menanggulangi dampak yang di akibatkan oleh bencana alam ini terutama dampak yang disebabkan oleh erupsi gunung merapi ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun