Mohon tunggu...
Elsa Wulandari
Elsa Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2023.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Teori Belajar Kognitif, Metakognitif, dan Pendekatan Kontruktivisme

28 Oktober 2024   23:16 Diperbarui: 28 Oktober 2024   23:50 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam pendidikan modern, menciptakan pembelajaran efektif menjadi semakin menantang. Siswa sering menghadapi banyak informasi, namun kesulitan dalam memilah dan memahami secara mendalam. Motivasi mereka juga kerap menurun, terutama saat menghadapi materi yang sulit. Teori belajar kognitif membantu menjelaskan cara siswa memproses informasi melalui persepsi dan ingatan, meskipun pendekatan ini terkadang dianggap terlalu mekanis. Sebaliknya, konstruktivisme menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan melalui interaksi dan pengalaman. Sebagai tambahan, teori metakognitif menyoroti pentingnya kesadaran siswa akan proses berpikir mereka sendiri untuk menciptakan strategi belajar yang lebih efektif, meskipun keterampilan ini sering membutuhkan bimbingan dari pendidik.

Ilustrasi Group of People Sitting Inside Room. Sumber: Pexels.com
Ilustrasi Group of People Sitting Inside Room. Sumber: Pexels.com

Kognitif adalah tindakan mengenal atau memikirkan situasi di mana perilaku itu terjadi. Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar. Teori ini menekankan bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. Prinsip-prinsip teori belajar kognitif meliputi, belajar aktif, belajar lewat interaksi sosial, dan belajar lewat pengalaman pribadi.

  •  Teori Belajar Cognitive Field Lewin

 Kurt Lewin mengembangkan teori belajar medan kognitif (cognitive- field) dengan menaruh perhatian kepada kepribadian dan psikologi sosial. Lewin memandang bahwa setiap individu berada di dalam suatu medan kekuatan yang bersifat psikologis, yang disebut ruang hidup (life space). Life space meliputi manifestasi lingkungan di mana siswa bereaksi, misalnya bereaksi terhadap orang-orang yang dijumpai, objek material yang dihadapi, serta fungsi kejiwaan yang dimilikinya

  • Teori Cognitive Development Piaget

Teori perkembangan kognitif, atau perkembangan intelektual, membahas kesiapan anak untuk belajar melalui tahap-tahap perkembangan intelektual dari lahir hingga dewasa. Menurut Piaget, perkembangan kognitif adalah proses genetik yang dipengaruhi oleh mekanisme biologis sistem saraf. Seiring bertambahnya usia, struktur sel saraf menjadi lebih kompleks dan kemampuan individu meningkat. Oleh karena itu, Piaget dianggap menganut teori psikogenesis, di mana pengetahuan berasal dari dalam individu.

  • Discovery Learning Bruner

Teori Bruner berlandaskan pemikiran Piaget bahwa anak perlu berperan aktif dalam belajar. Bruner mengusulkan discovery learning, di mana siswa mengatur materi sesuai dengan perkembangan berpikirnya. Pendidikan, menurutnya, adalah proses penemuan pribadi oleh setiap murid, yang menjadi inti dari teorinya.

  • Pendekatan Konstruktivisme

 

Ilustrasi Close-Up Shot of Kids Discussing. Sumber: Pexels.com
Ilustrasi Close-Up Shot of Kids Discussing. Sumber: Pexels.com

konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern. Konstruktivisme juga menjadi teori belajar yang menyatakan bahwa pengetahuan dibangun oleh individu melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Dalam pandangan ini, pembelajaran dianggap sebagai proses aktif di mana siswa mengembangkan pemahaman baru berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki. Konstruktivisme mendorong siswa untuk secara aktif mencari, menemukan, dan membangun pengetahuan sendiri daripada hanya menerima informasi secara pasif dari pengajar. Model pembelajaran konstruktivisme meliputi, peran guru sebagai fasilitator, interaksi dinamik antara tugas-tugas, instruktur dan pembelajar, kolaborasi antarpembelajar, dan pemegangan kognitif.

  • Perkembangan Kognitif Anak

Ilustrasi Woman Illustrating Albert Einstein Formula. Sumber: Pexels.com
Ilustrasi Woman Illustrating Albert Einstein Formula. Sumber: Pexels.com

Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan manusia yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), atau semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya. Secara tradisional, kognisi sering dipertentangkan dengan konasi (kemauan) dan dengan afeksi (perasaan). Perkembangan kognitif berlangsung sejak masa bayi walaupun potensi-potensi terutama secara biologis sudah dimulai semenjak masa prenatal. Piaget (Desmita, 2006: 104) meyakini bahwa pemikiran seoarang anak berkembang melalui serangkaian tahap pemikiran dari masa bayi hingga masa dewasa.

  • Perkembangan Metakognitif Anak  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun