Beradaptasi dengan lingkungan dan pola pembelajaran yang baru bukanlah hal yang mudah. Dimana sebelumya, semua aktivitas dilakukan secara online, tiba-tiba dapat bertatap muka dan bertemu langsung.Â
Perkuliahan secara offline, menuntut mahasiswa baru untuk dapat beradaptasi dengan kehidupan barunya, sistem pembelajarn baru, dan yang pasti bagi mahasiswa rantau yang harus berlatih mandiri tanpa adanya kehadiran orang tua secara langsung.
2. Tidak bisa melakukan 2,3 kegiatan dalam satu waktu
Ini adalah salah satu alasan yang cukup membuat mahasiswa baru kelimpungan dalam menghadapi kuliah tatap muka, pasalnya, biasanya segala aktivitas pembelajaran yang dilakukan melalui online dengan menggunakan google meet, zoom meeting, atau platform online lainnya yang memberikan akses secara luas bagi mahasiswa untuk melakukan aktivitas lebih dari satu.Â
Misalnya kuliah dengan rapat organisasi, yang diadakan dalam waktu bersamaan. Namun, dengan jalan ninjanya mereka dapat menghadiri semuanya.
Nah, sekarang ini, boro-boro melakukan 2 aktivitas dalam waktu bersamaan, karena sudah dilakukan secara tatap muka, jadi tidak mungkin tubuh terbagi menjadi dua untuk mengikuti semuanya.
Dimana dalam menyikapi hal tersebut, mahasiswa barupun dituntut untuk lebih pintar dalam manajemen waktu dan memperhatikan skala prioritas kegiatan dengan baik dan benar
3. Hidup sederhana ala anak rantau
Biasanya makan enak, semua sudah disiapkan, karena berada dirumah, dan ada ibu yang siap sedia melayaninya. Kehadiran ibu dirumahpun bagaikan pahlawan yang bersedia untuk membantu kapanpun dibutuhkan.
Namun, sekarang keadaan berubah, khususnya saat gelar mahasiswa rantau sudah melekat pada diri Anda. Yang jauh dari orang tua, dan dengan terpaksa setiap rasa lapar melanda harus pergi keluar dan membeli makanan.
Namun, tak jarang juga mahasiswa yang memasak sendiri, pasalnya, memasak sendiri dianggap lebih murah dan dapat menghemat biaya pengeluaran selama sebulannya.
Demikian, suka duka yang dialami oleh mahasiswa baru pasca endemic. Gimana nih? Kira-kira kalian ngalamin yang mana?