Berbeda dengan pendidikan yang terjadi selama covid-19 ini, dalam bidang kebudayaan ternyata terdapat berberapa permasalahan yang terjadi seperti lunturnya budaya sopan santun dan saling menghormati. Budaya tersebut yang sudah ditanamkan dari kecil saat ini sudah mulai luntur. Anak zaman sekarang menganggap bahwa mengatai dan berkata kasar kepada orang termasuk bercandaan sebenarnya hal ini bisa jadi menyakiti seseorang tersebut. Ada istilah yang di pakai saat ini yaitu kata baper atau bawa perasaan. Sehingga jika bercandanya berlebihan dan yang dibercandain marah mereka akan menganggap ia baper. Dari segi tingkah laku juga generasi sekarang sering kali menggunakan kata-kata yang kasar baik itu kepada teman sebayanya maupun kepada orang ynag lebih tua. Hal ini tidak mencerminkan kebudayaan tradisional yang dahulu sangat di junjung tinggi.
Dari segi pakaian pun sudah mengalami perubahan. Saat ini banyak orang Indonesia yang memakai pakaian dengan gaya kebarat-baratan. Tak jarang yang dahulunya masyarakat Indonesia memakai pakaian yang sopan dan tertutup menjadi berubah memakai pakaian yang lebih terbuka. Masyarakat Indonesia menganggap hal yang biasa jika menggunakan pakaian yang saat ini terbuka. Bahkan jika saat ini anak-anak yang memakai pakaian yang tertutup di anggap sebagai masyarakat yang kurang kekinian.
Dengan banyaknya permasalahan yang ada baik itu kebudayaan dan pendidikan, tetapi kedua hal tersebut dapat di minimalisir dengan berbagai cara seperti di sekolah mengadakan ekstrakulikuler tarian daerah hal ini supaya budaya yang dimiliki oleh Indonesia tidak hilang dan siswa akan lebih mengenal berbagai tarian daerah. Selain itu juga saat ini sudah banyak pendirian sanggar tari sehingga jika kita ingin memperdalam tarian dapat belajar di sanggar tari. Pemakaian batik pada hari Jumat juga menunjukkan melestarikan budaya. Banyak sekolah yang sudah menerapkan kebijakan ini. Sehingga siswa tidak lupa mengenai budaya yang di miliki oleh Indonesia khususnya di wilayah Jawa.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kebudayaan dan pendidikan merupakan dua hal yang tidak dapat di pisahkan. Tetapi tidak dapat di pungkiri bahwa pendidikan dan kebudayaan memiliki permasalahan masing-masing. Sehingga untuk meminimalisir hal tersebut dapat di imbangi dengan cara pengadaan ekstrakulikuler yang berhubungan dengan budaya seperti ekstrakulikuler nari, pengadaan sanggar tari, dan pemakaian batik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H