Dalam analisis sosiologi, melalui teori masyarakat konsumsi, Jean Paul Baudrillard memberi penjelasan mengenai nilai guna, nilai tanda dan simularca dalam kegiatan konsumsi.Â
Ia menjelaskan bahwa perilaku konsumsi saat ini tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang murni ekonomis berdasarkan pilihan rasional saja, tetapi juga terdapat sistem budaya dan sistem pemaknaan sosial yang mampu mengarahkan pilihan individu atas suatu komoditas.Â
Hal ini terlihat dari kegiatan ngabuburit dimana masyarakat konsumtif bukan hanya mengonsumsi makanan atau minuman buka puasa mereka, tetapi juga mengonsumsi momennya melalui berfoto, bergaya, ditambah ngabuburit adalah fenomena yang hanya datang satu kali dalam setahun.
Macet
Ramadhan, ngabuburit adalah fenomena yang sangat membuat antusias masyarakat muslim, terlebih di Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah Islam. Tentu Indonesia akan sangat berbondong-bondong menyambut bulan yang dianggap suci tersebut dengan berbagai kegiatan, salah satunya yaitu ngabuburit. Ada setidaknya 200 juta-an penduduk muslim di Indonesia, yang mana sebagian besar dari 200 juta-an penduduk tersebut akan melakukan kegiatan ngabuburit.
Disamping itu, rupanya situasi jalanan di Indonesia masih belum siap menghadapai fakta tersebut. Jalanan yang sebelum Ramadhan sudah macet, ketika menghadapi bulan ramadhan dan orang-orang dengan kegiatan ngabuburitnya akan bertambah macet. Kegiatan ngabuburit disebut-sebut sebagai salah satu penyebab macet di Bulan Ramadhan mengingat banyaknya masyarakat yang antusias dengan kegiatan ini.Â
Selain itu, pada fakta di lapangan, macet di sore hari pada Bulan Ramadhan seringkali melebihi macet pada pagi atau siang hari, ini menjadi bukti bahwa kegiatan ngabuburit ini dapat menjadi penyebab adanya kemacetan, yang berujung pada konflik sosial.
Faktor lainnya yaitu banyaknya jalanan yang digunakan sebagai pasar kaget. Ketika Ramadhan tiba, banyak orang yang tiba-tiba berjualan di pinggiran jalan, seperti di jalanan dekat pasar, lapangan, mesjid atau jalanan besar. Hal ini karena tingginya minat masyarakat untuk mencari takjil sambil ngabuburit. Pedagang-pedagang ini tentu menyebabkan penyempitan jalan yang akhirnya menjadi macet.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI