Mohon tunggu...
Elsa Salsabela
Elsa Salsabela Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tradisi Cucurak Masyarakat Sunda

25 Desember 2024   20:20 Diperbarui: 25 Desember 2024   20:24 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadhan. Sebelum masuk bulan suci, terdapat satu tradisi yang menjadikan ramadhan menjadi lebih spesial dan masih dilestarikan hingga saat ini yaitu cucurak.

Cucurak merupakan tradisi masyarakat Sunda, khususnya di kabupaten dan kota Bogor, cucurak dilakukan sebagai bentuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Kata "cucurak" berasal dari bahasa Sunda yang berarti "senang-senang" atau "bersenang-senang". Tradisi ini menggambarkan semangat kebersamaan dan syukur atas nikmat yang telah diberikan.


Cucurak menjadi momen yang tepat untuk mempererat tali silaturahmi antar anggota keluarga, teman, bahkan tetangga. Dengan adanya cucurak atau berkumpul bersama, hubungan yang telah terjalin akan semakin erat dan harmonis. Kegiatan makan bersama dalam cucurak adalah bentuk syukur atas rezeki yang telah diberikan oleh Tuhan.

Cucurak juga menjadi penutup sebelum datangnya bulan suci Ramadhan, Cucurak adalah salah satu tradisi yang masih bertahan sampai sekarang meskipun sudah banyak budaya-budaya modern yang hadir, tradisi cucurak tetap ada atau tidak dilupakan bahkan semakin berkembang. Banyak komunitas yang mengadakan acara cucurak dengan konsep yang lebih kreatif dan menarik.

Ada beberapa menu wajib yang harus ada dalam melaksanakan cucurak. Yaitu nasi liwet, tahu tempe, sambal ikan asin dan lalapan. Penyajiannya pun tidak menggunakan piring, melainkan menggunakan pelapah daun pisang yang di gelar di lantai. Dan dinikmati secara lesehan bersama-sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun