Sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadhan. Sebelum masuk bulan suci, terdapat satu tradisi yang menjadikan ramadhan menjadi lebih spesial dan masih dilestarikan hingga saat ini yaitu cucurak.
Cucurak merupakan tradisi masyarakat Sunda, khususnya di kabupaten dan kota Bogor, cucurak dilakukan sebagai bentuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Kata "cucurak" berasal dari bahasa Sunda yang berarti "senang-senang" atau "bersenang-senang". Tradisi ini menggambarkan semangat kebersamaan dan syukur atas nikmat yang telah diberikan.
Cucurak menjadi momen yang tepat untuk mempererat tali silaturahmi antar anggota keluarga, teman, bahkan tetangga. Dengan adanya cucurak atau berkumpul bersama, hubungan yang telah terjalin akan semakin erat dan harmonis. Kegiatan makan bersama dalam cucurak adalah bentuk syukur atas rezeki yang telah diberikan oleh Tuhan.
Cucurak juga menjadi penutup sebelum datangnya bulan suci Ramadhan, Cucurak adalah salah satu tradisi yang masih bertahan sampai sekarang meskipun sudah banyak budaya-budaya modern yang hadir, tradisi cucurak tetap ada atau tidak dilupakan bahkan semakin berkembang. Banyak komunitas yang mengadakan acara cucurak dengan konsep yang lebih kreatif dan menarik.
Ada beberapa menu wajib yang harus ada dalam melaksanakan cucurak. Yaitu nasi liwet, tahu tempe, sambal ikan asin dan lalapan. Penyajiannya pun tidak menggunakan piring, melainkan menggunakan pelapah daun pisang yang di gelar di lantai. Dan dinikmati secara lesehan bersama-sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H