Mohon tunggu...
Elsa Rahma
Elsa Rahma Mohon Tunggu... Dosen - Elsarahma

Bismillahirrahmanirrahim

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tentang Filsafat Pendidikan

2 April 2020   16:37 Diperbarui: 2 April 2020   16:58 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

7. Metode filsafat

Pada dasarnya sebanyak para tokoh filsafat, karena masing-masih filosof memiliki metode- masing-masing. Seperti halnya metode kritis yang dipakai oleh Socrates dan Plato. Metode ini merupakan metode yang cara pengerjaannya menggunakan analisi atau bersifat analitis. Metode ini juga dilakukan melalui interaksi sesama manusia(dialog). Socrates hanya menganalisis beberapa aturan-aturan ataupun pendapat orag lain, beliau tidak menyelidiki fakta-fakta. Pada faktanya, setiap orang memiliki pendapat yang berbeda-beda dan juga analisis yang berlainan.

Para ahli ada yang mengelompokkan metode dalam mempelajari ilmu filsafat ini ada tiga macam metode, diantaranya: metode historis, merode kritis dan metode sistrematis.

a. Metode historis ini digunakan apabila peseta didik mengkaji ilmu filsafat dengan mengikuti cerita terdahulu(sejarah)nya. Metode ini digunakan dengan cara membahas tokoh demi tokoh menurut kedudukannya dalam sejarah. 

Contohnya, apabila kita ingin membahas tokoh filsafat Aristoteles maka berarti kita membahas atau membicarakan riwayat hidupnya, pokok ajaranya dalam teori hakikat, pengetahuan, ataupun dalam teori nilai. 

Selanjutnya dilanjutkan dengan membahas Socrates, Rousseau, Immanuel Kant dan seterusnya sampai pada tokoh filsafat kontemporer. Memperkenalkan tokoh filsafat sangat perlu karena ajaran dari filosof biasanya berkaitan dengan pendidikan, lingkungan dan kepentingannya.

Mempelajari filsafat menggunakan metode historis ini juga memiliki cara lain, yaitu dengan membagi periode atau babakan filsafat sejarah.
Contohnya, pada awalnya yang ia pelajari adalah filsafat kuno, kemudian beralih mempelajari filsafat pertengahan dan selanjutnya mempelajari filsafat modern. 

Tidak hanya itu saja, variasa mempelajari filsafat menggunakan metode historis ini cukup banyak. Yang terpenting intinya adalah mempelajari filsafat historis ini  berarti mempelajari filsafat secara kronologis.

b. Metode kritis digunakan bagi seseorang yang filsafat yang bersifat intensif, yang dimana para peserta didik diwajibkan memiliki bekal pengetahua

ilmu filsafat yang cukup atau memadai. Dalam metode kritis ini juga dapat menggunakan metode historis dan sistematis. Langkah pertama metode ini yaitu memahami isi ajaran, selanjutnya peserta didik mengajukan kritiknya. Kritik itu bisa dalam bentuk menolak paham atau menentang sebuah pernyataan ataupun pendapat berdasarkan tokoh, tetapi juga bisa berupa dorongan atau memperkuat terhadap ajaran atau paham ilmu filsafat yang sedang dikajinya. Dalam mengkritik biasanya ia menggunakan pendapat para ahli filsafat atau pendapatnya sendiri.

c. Metode sistematik ini berkaitan denga\n karya-karya filsafat, jadi para peserta didik akan dihadapkan dengan karya-karya filsafat. Contohnya mempelajari tentang teori pengetahuan yang meliputi bebrapa cabang filsafat. Kemudian ia memperlajari teori hakikat yang tergolong dalam cabang ilmu lain, setelah itu mempelajari tentang filsafat nialai atau teori nilai. Pada saat peserta didik membahas subcabang ataupun cabang filsafat, maka aliran-aliran filsafat yang lainnya pun juga akan ikut dibahas. Kesimpulan dari mempelajari ilmu filsafat dengan metode sistematik ini tidak terfokuskan dengan zaman, priode ataupun tokoh filsafatnya, melainkan akan terfokus paccda isi filsafat itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun