Menuju penghujung Ramadhan, yakni pada Senin  (8/3/2024) Masjid Sheikh Zayed Solo kembali menampilkan sajian tari sufi dan orkes religi. Penampilan tarian sufi dan orkes religi ini merupakan rangkaian dari acara Iftar dan Festival Ramadhan di Masjid Sheikh Zayed Solo.Â
Â
Kedua persembahan tersebut merupakan suguhan untuk jamaah masjid yang hendak buka bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo. Sembari menunggu berbuka puasa, jamaah dapat menyaksikan penampilan Orkes Religi Selendang Kafan dan sajian tari sufi dari Komunitas Tari Sufi Mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said (Kotamasa'i) Surakarta.
Awalnya, penampilan orkes dan tarian sufi sempat tertunda dikarenakan hujan deras yang belum kunjung reda. Penampilan tari sufi pada awalnya direncanakan digelar outdoor, tepatnya di pelataran depan kolam yang dekat dengan tenda buka bersama keluarga. Namun, karena hujan yang masih mengguyur, para penari terpaksa berpindah tempat ke teras masjid.Â
Dua penari sufi mulai menyajikan tariannya diiringi dengan lantunan shalawat berjudul Alamate Anak Shaleh yang dibawakan oleh Orkes Selendang Kafan. Dua penari tersebut mengenakan kostum khas berupa jubah yang berukuran lebih besar daripada biasanya ( disebut tenur) dan peci memanjang yang disebut sebagai sikke. Satu penari mengenakan sikke berwarna kecoklatan, satu lainnya mengenakan sikke kemerahan agak condong ke warna maroon.Â
Tarian dari para penari disajikan sebanyak tiga kali diiringi shalawat dan lagu dari Orkes Selendang Kafan. Lagu Wali Songo yang dilantunkan terakhir menjadi penutup persembahan tari dan orkestra tersebut. Berakhirnya penampilan tari dan orkes tersebut kemudian disusul buka bersama oleh ribuan jamaah masjid.Â
Kedua penari, Lutfi dan Sirodj mengatakan bahwa mereka telah belajar tari sufi sejak berada di bangku SMP. Terhitung cukup lama bagi mereka karena saat ini telah menginjak bangku perkuliahan. Salah satu penari bernama Lutfi, yang mengenakan sikke berwarna kemerahan menceritakan pengalamannya yang sudah beberapa kali menari di Masjid Sheikh Zayed.
"Kalo di Sheikh Zayed mungkin lima kali ya, selama Ramadhan ini." kata Lutfi saat diwawancarai pada Senin sore (8/4/2024).
Penari lainnya bernama Sirodj, yang merupakan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta, sekaligus anggota Kotamasa'i Surakarta terhitung juga telah menampilkan sebanyak lima kali di Masjid tersebut. Ia juga menceritakan mengapa ia menggeluti dunia tari sufi hingga saat ini.Â
"Kalo dari aku jujur karena kurikulum. Kebetulan waktu SMP aku di Semarang. Semua yang asrama di sana wajib belajar tari sufi." ungkap Sirodj saat diwawancara pada Senin sore  (8/4/2024).Â
Sementara untuk Lutfi, ia mengatakan bahwa, belajar tari sufi memang sudah menjadi kesenangan tersendiri. Baginya, tari sufi merupakan wasilah, salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah.Â
Mendapat kesempatan bisa menampilkan tarian sufi di Masjid Sheikh Zayed yang disaksikan ribuan jamaah merupakan kebanggaan tersendiri bagi mereka. Meskipun untuk penampilan kali ini suasana kurang mendukung karena hujan yang belum kunjung reda. Saat ditanya, apakah ada kekhawatiran menjelang tampil, karena melihat situasi dan kondisi yang kurang mendukung. Keduanya kompak menjawab bahwa tidak ada kekhawatiran yang berarti.Â
"Sebetulnya kalo hujannya hanya gerimis, itu bisa kita trabas." kata Sirodj
"Sebenernya hujan nggak mempengaruhi. Cuma agak berat, karena basah juga harus hati-hati." imbuh LutfiÂ
Keduanya sepakat kalau hujan sebetulnya bukan penghalang penampilan tari mereka. Tetapi jika kostum jubah (tenur) mereka basah, maka beban tenur akan semakin berat sehingga lebih menguras tenaga. Ditambah lagi, menurut mereka lantai yang basah akan licin sehingga kemungkinan untuk terpeleset semakin besar. Untuk menghindari resiko tersebut, keduanya memutuskan untuk tetap menampilkan tarian, tetapi di bagian teras masjid yang terhindar dari hujan.Â
Penampilan tari sufi yang diiringi orkes religi di penghujung Ramadhan ini merupakan rangkaian dari acara Iftar & Festival Ramadhan yang diselenggarakan oleh Masjid Sheikh Zayed Solo. Agenda Iftar & Festival Ramadhan sendiri merupakan acara yang meliputi buka bersama dan persembahan-persembahan seni islami, seperti silat, tari sufi, tari saman, hadroh, orkes religi, silat, dan berbagai persembahan lainnya yang ditampilkan menjelang buka puasa.Â
Masjid Sheikh Zayed Solo setiap hari selama bulan Ramadhan menyediakan 7.000 sampai dengan 10.000 porsi makanan berbuka gratis untuk jamaah. Tidak hanya itu, banyak kegiatan lain yang diselenggarakan buntut dari program selama bulan suci Ramadhan ini.Â
Banyak masyarakat yang datang ke Masjid Sheikh Zayed untuk ngabuburit dan buka bersama. Masjid yang merupakan hadiah pemberian dari Pangeran Uni Emirat Arab ini telah menarik banyak pengunjung sejak diresmikan pada 28 Februari tahun 2023 lalu. Â Masjid ini dibangun dengan nuansa putih dengan banyak ornamen lampu-lampu yang menghiasi pelataran masjid.Â
2024 ini merupakan tahun pertama bagi pengurus Masjid Sheikh Zayed dalam menyelenggarakan kegiatan Ramadhan. Berbagai ornamen dipasang untuk menyemarakkan Ramadhan dan menyambut lebaran. Terdapat tiga tenda buka bersama yang terdiri dari tenda khusus jamaah putri, tenda khusus jamaah putra, dan tenda khusus jamaah yang datang bersama keluarga.Â
Tenda khusus jamaah putri berada di sebelah kiri arah pintu masuk, tenda buka bersama untuk jamaah putra berada agak masuk ke dalam, sementara tenda khusus keluarga berada di pelataran masjid dekat dengan kolam. Selain terdapat banyak ornamen berupa lampu berwarna kekuningan, di Masjid Sheikh Zayed juga terdapat kolam-kolam kecil di sekitar pelataran masjid.Â
Keberadaan kolam-kolam tersebut difungsikan untuk menampung air bekas wudhu. Namun perlu untuk diketahui, bahwa air bekas wudhu tersebut sudah di filter atau disaring sehingga airnya terlihat jernih.
Penyelenggaraan acara Iftar & Festival Ramadhan yang meriah di Masjid Sheikh Zayed ini telah mengundang banyak jamaah untuk datang. Meski di penghujung Ramadhan, Hari Senin kemarin, jamaah yang datang terhitung masih banyak seperti biasanya. Masjid biasanya menyediakan sekitar 7.000 hingga 10.000 porsi makanan yang dibagi di tiga tenda. Terlihat cukup banyak jamaah yang memenuhi masing-masing tenda.Â
"Disini banyak sekali orang. Banyak juga penampilan. Ada gambus, tari sufi, bahkan kemarin-kemarin ada hadroh. Bermacam-macam lah pokoknya. Makanannya juga enak dan banyak takjil juga, gratis lagi tinggal ambil di stand-stand yang disediakan." Kata salah satu jamaah bernama Vita saat diwawancarai pada Senin (8/4/2024)
Tidak hanya Vita, banyak juga jamaah yang datang ke Masjid Sheikh Zayed ini karena memang tertarik dengan berbagai penampilan yang disajikan menjelang berbuka puasa. Tak heran jika banyak jamaah yang lebih dari satu kali datang ke Masjid ini.
"Aku udah empat kali buka puasa disini. " tambah Vita.Â
Penampilan tari sufi dan orkes religi kemarin merupakan pertunjukan terakhir dari acara Iftar & Festival Ramadhan di Masjid Syekh Zayed. Mengingat antusias jamaah yang datang dan ikut meramaikan Ramadhan di Masjid Syekh Zayed ini, ada kemungkinan tahun depan akan diadakan event yang lebih meriah lagi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H