Mohon tunggu...
Elsa Arta Prayogo
Elsa Arta Prayogo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030003 UIN Sunan Kalijaga

Berkelana dan menulis untuk keabadian

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

"Cici Street Food", Kreatifitas dalam Bisnis Jajanan Pasar

11 Maret 2024   22:09 Diperbarui: 11 Maret 2024   22:32 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cindy, perempuan muda asal Jogja ini memutuskan untuk memulai bisnis berjualan jajanan pasar sejak Agustus 2023 lalu. Ia terjun ke dalam bidang kewirausahaan untuk menekuni passionnya setelah menolak banyak tawaran kerja.

"Soalnya dari kecil sih, Mba. Dari kecil udah diajarin jualan kayak gini, jajanan pasar juga. Jadi nerusin." Tuturnya.

Bisnis jajanan pasar rupanya sudah menjadi passion yang ingin ia tekuni sejak lama, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya tawaran kerja yang ia tolak demi menjalankan bisnis jajanan pasar ini.

Ia juga mengatakan bahwa dengan berjualan, ia merasa bebas mengatur dirinya sendiri. Ia merasa enjoy dalam menjalani pekerjaannya tersebut. Lantas, bagaimana sih cerita Mbak Cindy ini dalam membangun bisnis jualan pasarnya? Apalagi, jajanan pasar saat ini jarang diminati oleh kalangan anak muda. Tapi di tangan perempuan muda ini, bisnis jualan pasar menjadi salah satu usaha yang dengan hasil yang menggiurkan.

Pertama-tama, Cindy menamai bisnisnya ini dengan "Cici Street Food" nama yang cukup modern, unik, dan bisa mem-branding usahanya. Cici sendiri diambil dari nama panggilannya. Kemudian untuk street food, yang memiliki arti makanan jalanan. Karena tempat jualannya berada di samping Jalan Kaliwaru, arah Pakuwon Mall Jogja.

Cindy berjualan mulai sejak pukul setengah 6 pagi hingga 12 siang. Namun apabila sedang laris-larisnya, pukul 10 pagi ia sudah kukut alias berkemas pulang karena dagangannya sudah habis.

Untuk kulakan, Cindy mengambil dagangannya dari penjual di Jalan Magelang, lalu menjualnya dengan untung sekitar 200 rupiah.

"Belanja dari Jalan Magelang harga Rp 1.500, saya jual Rp 1.500." Tuturnya saat diwawancarai.

Pengambilan untung yang sedikit itu ia lakukan agar cepat perputaran uang yang didapatkan. Menjual dengan harga yang miring membuat dagangannya laku keras, banyak orang-orang yang membeli jajanan pasar dari Cindy untuk kemudian dijual kembali.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Selain harga murah menarik pembeli, makanan yang dijual pun sangat variatif. Mulai dari makanan yang betul-betul asli jajanan pasar, hingga jajanan pasar yang dimodifikasi menjadi makanan yang lebih menarik, seperti martabak mini dengan topping keju meses, puding buah mini, brownies, susu kedelai, kue sus, gorengan, dan masih banyak lagi.

Jajanan ini pun bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mengganjal perut di pagi hari sebelum berangkat memulai aktivitas. Tempat berjualannya juga sangat strategis yakni di Jalan Kaliwaru, Condongcatur, Kec. Depok, Sleman. Ancer-ancer strategisnya yakni sebelah barat Pakuwon Mall Jogja.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Cici Street Food juga menyediakan metode pembayaran dengan Qris, loh! Ini dikarenakan banyak pembeli yang tidak memegang uang cash, sehingga penjual menyediakan metode pembayaran dengan scan kode Qr.

Nah, lalu mengapa sih berjualan jajanan pasar menjadi salah satu bisnis yang menguntungkan?

Yang pertama, menu yang ditawarkan sangatlah variatif seperti kue-kue an yang telah disebutkan diatas tadi. Jajanan pasar menawarkan pilihan menu yang banyak sehingga konsumen bisa memilih sesuai dengan seleranya. Keberagaman menu makanan jajanan pasar inilah yang menciptakan peluang bagi para pelaku usaha.

Kemudian alasan lain, yakni jajanan pasar yang saat ini jarang ditemui memberikan peluang usaha yang cukup menjanjikan bagi para pelaku usaha menengah. Terlebih, jajanan pasar ini memberikan daya tarik nostalgia sehingga menjadi magnet tersendiri untuk pelanggan. Pengalaman yang diberikan ketika menyantap jajanan pasar ini tidak sekedar kenikmatannya, tetapi juga tentang sebuah perjalanan budaya yang mendalam.

Dibalik peluang besar dari bisnis jajanan pasar, juga ada tantangan-tantangan yang perlu dihadapi dalam membangun bisnis ini, yakni terkait persaingan ketat dan kebersihan. Seperti yang diketahui, banyak jajanan pasar yang masih diolah secara tradisional menggunakan tangan. Sehingga banyak yang beranggapan bahwa jajanan pasar tidak higienis.

Di zaman modern yang persaingan ketat, terlebih dengan adanya banyak varian makanan baru yang banyak digandrungi seperti seblak, korean food, dan makanan-makanan dengan cita rasa pedas lainnya. Tentu hal ini menjadi tantangan tersendiri dari bisnis jajanan pasar.

Namun, dengan kreatifitas, inovasi, dan semangat tinggi untuk membangun usaha ini, jajanan pasar akan berkembang menjadi bisnis yang menjanjikan. Seperti yang telah dilakukan oleh Cindy dengan bisnis "Cici Street Food" miliknya. Kreativitas dan ketekunan dalam membangun bisnis ini mengantarkannya tidak hanya pada usaha yang menguntungkan, tetapi juga upaya dalam menjaga warisan budaya agar tidak hilang ditelan zaman. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun