Mohon tunggu...
Elsa Nurachmah
Elsa Nurachmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Selamat datang. Terima kasih telah bersua. Namaku Elsa. Aku menyambutmu dengan tangan terbuka.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Think Pair Share: Model Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Kooperatif

30 Desember 2022   11:50 Diperbarui: 30 Desember 2022   11:55 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Keterampilan kerja sama di dalam lingkup pendidikan menjadi hal penting yang harus dilaksanakan. Dunia pendidikan dirasa perlu adanya kolaborasi. Kolaborasi yang dimaksud seperti antar siswa perlu berpartisipasi dan berkontribusi penuh selama pembelajaran berlangsung. Melalui penerapan praktik kerja sama dalam pembelajaran berarti siswa dituntut untuk menyumbangkan segenap ide, gagasan, serta apapun yang mampu mendukung keberhasilan pembelajaran. Adapun tujuan kerja sama untuk mempercepat tercapainya tujuan mengingat pada dasarnya suatu komunitas belajar memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan beberapa individu yang belajar sendiri-sendiri. Dengan adanya kerja sama, siswa dapat mengembangkan kepercayaan diri, menambah pengalaman hidup serta meningkatkan interaksi sosial yang mana itu semua akan membantu dalam pembentukan karakter siswa.

Dalam keberlangsungan proses pembelajaranan di kelas, terdapat banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru. Sebagai guru tentunya sudah memahami bahwa model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Guru juga tentunya sudah mempunyai model belajar pilihannya untuk diimplementasikan di dalam kelas setelah melakukan pertimbangan dari segi cara belajar yang didesain untuk siswa agar mereka terdorong ke dalam alur interaksi dan komunikasi. Serta pertimbangan dengan memperhatikan karakteristik materi, tujuan pembelajaran, waktu yang tersedia, dan jumlah siswa.

Adapun implementasi pembelajaran yang kooperatif pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang mana harus direalisasikan guna membentuk iklim saling membantu antaranggota kelompok. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang cocok untuk diterapkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah model pembelajaran Think Pair Share, yang mana metode ini menjadi salah satu cara untuk menciptakan kerja sama siswa dalam kelompoknya serta memberi siswa lebih banyak waktu untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain (Ibrahim, dkk, 2005: 26). Model Pembelajaran Think Pair Share menuntut siswa untuk berpikir memecahkan suatu masalah dan melakukan kerja sama dengan rekannya atau mentransfer pengetahuan yang dimilikinya dalam bentuk diskusi kelompok kecil, sehingga seluruh siswa dapat aktif selama waktu pembelajaran berlangsung.

Adapun tahap-tahap pembelajaran Think Pair Share adalah thinking (berpikir), pairing (berpasangan), dan sharing (berbagi). Pada tahap pertama thinking (berpikir) guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran, kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri untuk beberapa saat. Tahap kedua pairing (berpasangan), guru meminta siswa berpasangan dengan siswa yang lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama. Interaksi pada tahap sharing (berbagi) ini siswa dapat berbagi jawaban jika telah diajukan suatu pertanyaan atau berbagi ide jika untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan. Ini efektif dilakukan dengan cara bergiliran, pasangan demi pasangan dan dilanjutkan sampai sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan (Ibrahim, dkk, 2005: 26-27).  Adapun langkah-langkah serta kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran Think Pair Share.

Langkah-Langkah Model Pembelajaran Think Pair Share

Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran Think Pair Share:

  • Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan memberikan tugas kepada semua kelompok
  • Setiap siswa memikirkan dan mengerjakan tugas sendiri
  • Siswa berpasangan dengan salah satu rekan dalam kelompok dan berdiskusi dengan pasangannya
  • Kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat dan siswa berkesempatan untuk membagikan hasil kerjanya kepada kelompok berempat

Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Think Pair Share

Dalam hal ini kelebihan model pembelajaran Think Pair Share yaitu:

  • Memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang diajarkan karena secara tidak langsung memperoleh contoh pertanyaan yang diajukan oleh guru, serta memperoleh kesempatan untuk memikirkan materi yang diajarkan
  • Siswa akan terlatih menerapkan konsep karena bertukar pendapat dan pemikiran dengan temannya untuk mendapatkan kesepakatan dalam memecahkan masalah
  • Siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan tugasnya dalam kelompok, dimana tiap kelompok hanya terdiri dari 2 orang
  • Siswa memperoleh kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya dengan seluruh siswa sehingga ide yang ada menyebar
  • Memungkinkan guru untuk lebih banyak memantau siswa dalam proses pembelajaran

Adapun kelemahan model pembelajaran Think Pair Share yaitu:

  • Siswa yang memiki kemampuan akademik tinggi menjadi terhambat oleh siswa yang dianggap kurang memiliki kemampuan sehingga dapat menggangu iklim kerja sama dalam kelompok.
  • Peluang terjadinya cara belajar dengan tanpa pertemuan yang efektif mengingat sedikitnya pemberian pengajaran langsung dari guru
  • Penilaian yang diberikan didasarkan kepada hasil kerja kelompok, namun guru perlu menyadari bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa.
  • Upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang sehingga hal ini tidak dapat tercapai hanya dengan satu kali atau sekali-sekali penerapan strategi ini.
  • Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk siswa akan tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara indvidu.

Implementasi pembelajaran yang kooperatif pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang mana harus direalisasikan guna membentuk iklim saling membantu antaranggota kelompok. Model pembelajaran Think Pair Share, yang mana metode ini menjadi salah satu cara untuk menciptakan kerja sama siswa dalam kelompoknya serta memberi siswa lebih banyak waktu untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain. Model Pembelajaran Think Pair Share menuntut siswa untuk berpikir memecahkan suatu masalah dan melakukan kerja sama dengan rekannya atau mentransfer pengetahuan yang dimilikinya dalam bentuk diskusi kelompok kecil, sehingga seluruh siswa dapat aktif selama waktu pembelajaran berlangsung. Adapun tahap-tahap pembelajaran Think Pair Share adalah thinking (berpikir), pairing (berpasangan), dan sharing (berbagi).    

Referensi

Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT.Gransindo.

Ibrahim, Muslimin, dkk. 2005. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA- University Press

Rosita, I., & Leonard, L. (2015). Meningkatkan kerja sama siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 3(1).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun