Mohon tunggu...
Elsa Mutiara
Elsa Mutiara Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

IUP of Public Health 2018 UNNES | TOP 10 Duta Baca Kota Tangerang | Layouter UNNES Journal of Public Health

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Psikosomatis, Merasa Sakit Padahal Hanya Pengaruh Pikiran

17 Juli 2020   18:46 Diperbarui: 17 Juli 2020   19:01 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terdapat tujuh hal yang bisa mengakibatkan penyakit psikosomatis yang pernah di tulis oleh David Cheek M.D. dan Leslie LeCron dalam buku mereka :

  1. Internal Conflict, konflik diri yang melibatkan minimal 2 part atau ego state.
  2. Organ Languange, bahasa yang digunakan oleh seseorang dalam mengungkapkan perasaannya
  3. Motivation / Secondary Gain, keuntungan yang bisa di dapat seseorang dengan sakit yang dideritanya, misalnya perhatian dari orang tua, suami, istri, atau lingkungannya, atau menghindar dari beban tanggung jawab tertentu.
  4. Past Experience, penglaman di masa lalu yang bersifat traumatic yang mengakibatkan munculnya emosi negative yang intens dalam diri seseorang.
  5. Identification, penyakit muncul karena klien mengidentifikasi dengan seseorang atau figur otoritas yang ia kagumi atau hormati. Klien akan mengalami sakit seperti yang di alami oleh figur otoritas itu.
  6. Self Punishment, pikiran bawah sadar membuat klien sakit karena punya perasaan bersalah akibat dari melakukan suatu tindakan yang bertentangan dengan nilai hidup yang klien pegang.
  7. Imprint, program pikiran yang masuk ke pikiran bawah sadar saat seseorang mengalami emosi yang intens.

Sedikit tips untuk mengendalikan psikosomatis yaitu dengan cara menjaga pola tidur teratur, mengonsumsi makanan sesuai pedoman gizi seimbang, berolahraga atau meditasi untuk menenangkan pikiran, melakukan aktivitas yang menyenangkan agar terciptanya energi positif, membatasi mencari informasi negatif dan tetap berkomunikasi dengan keluarga, sahabat, teman, dan orang sekitar.

Boleh panik tapi jangan berlebihan. Boleh mencari informasi untuk kewaspadaan tapi harus bersumber dari situs terpercaya. Yuk kendalikan psikosomatis pada diri!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun